Mukomuko (Antara) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirya Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan perusahaan itu membutuhkan jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara untuk mengoperasikan kembali pompa air berkapasitas 30 liter per detik di Kecamatan Ipuh.

"Kami membutuhkan listrik untuk mengoperasikan pompa air di Kecamatan Ipuh. Kami tidak bisa menggunakan listrik karena perusahaan ini belum melunasi tunggakan listrik kepada PLN sekitar Rp200 juta," kata Direktur PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Suryadi, di Mukomuko, Selasa.

Pemerintah setempat tahun ini memberikan dana penyertaan modal sebesar Rp1 miliar kepada PDAM Tirta Selagan di daerah itu.

Suryadi mengatakan, meskipun perusahaan itu menerima dana penyertaan modal dari pemerintah setempat, namun dana tersebut tidak bisa digunakan untuk membayar tunggakan utang perusahan itu kepada PLN setempat.

Bahkan, katanya, dana penyertaan modal tersebut tidak bisa digunakan untuk membayar gaji karyawan perusahaan itu.

"Dana tersebut hanya untuk operasional perusahaan dalam menyalurkan air bersih kepada masyarakat," ujarnya.

Ia menyatakan perusahaan itu membutuhkan sebagian dana penyertaan modal untuk melunasi tunggakan utang kepada PLN agar perusahaan itu bisa mengoperasikan mesin pompa air di sejumlah wilayah di daerah itu.

Dia mengatakan sebagian besar mesin pompa air milik perusahaan itu mengandalkan listrik. Mesin tersebut tidak bisa beroperasi tanpa listrik.

Untuk itu, ia mengusulkan, revisi peraturan daerah (Perda) tentang penyertaan modal daerah untuk PDAM setempat. Revisi pasal dalam perda yang melarang perusahaan menggunakana dana itu untuk melunasi tunggakan utang kepada PLN.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017