Jakarta (Antara) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis, menerima utusan khusus dari Uni Emirat Arab Abdul Rahman bin Mohammed Al Owais untuk membahas upaya-upaya yang bisa ditempuh untuk menangani krisis diplomatik Qatar.

Abdul Rahman bin Mohammed Al Owais menjabat sebagai menteri kesehatan UAE, namun dalam kesempatan tersebut beliau menjadi utusan khusus dari UAE untuk menyampaikan beberapa pesan kepada Indonesia, kata Menlu Retno.

Di antara pesan yang disampaikan oleh utusan khusus UAE tersebut adalah bagaimana mengedepankan dialog dalam penyelesaian krisis diplomatik Qatar.

"Beliau setuju bahwa dialog dan penyelesaian secara politik adalah opsi tunggal yang paling memungkinkan bisa dicapai," kata Menlu Retno.

Sementara penyelesaian masalah lewat kekuatan militer bukan lah suatu pilihan, tambah Retno.

Menlu Retno mengatakan Indonesia siap memberikan kontribusinya dalam mendukung penyelesaian masalah diplomatik dengan Qatar lewat dialog dan negosiasi dengan harapan mencegah adanya peningkatan ketegangan di kawasan.

"Kenapa Indonesia menjadi tempat atau negara untuk menyampaikan pesan ini, karena Indonesia dinilai sebagai negara yang memiliki hubungan baik dengan semua negara. Posisinya dinilai 'balance' dan Indonesia di dalam politik luar negerinya dinilai selalu ingin memberikan kontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," kata Retno.

Sejak terjadinya pemutusan hubungan diplomatik antara beberapa negara di kawasan Teluk dengan Qatar, Menlu Retno telah berkomunikasi dengan para menteri luar negeri dari sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Turki, Iran dan Jerman.

Para menlu sepakat bahwa dialog harus dikedepankan dalam penyelesaian krisis diplomatik di Qatar.

Indonesia bersama sejumlah negara lain juga memberikan dukungan terhadap langkah mediasi dari Emir Kuwait untuk menengahi masalah krisis diplomatik Qatar.

Saudi Arabia, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) setelah mereka menuduh Qatar mengancam keamanan kawasan teluk dan mendukung sejumlah kelompok militan bersenjata.

Yaman, Maladewa dan Libya kemudian mengikuti langkah empat negara arab tersebut dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017