Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Ada lima aspek prioritas dalam program keluarag berencana untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Hilaluddin Nasir,Jumat.

Kelima aspek prioritas itu antara lain mampu meningkatkan antenatal (pemeriksaan kehamilan), persalinan, postpartum dan keselamatan bayi lahir. Selain itu dapat memberikan layanan berkualitas terhadap perencanaan keluarga (KB) termasuk pelayanan infertilitas (ketidak suburan).

Melalui alur pikir rencana aksi percepatan peningkatan kesehatan ibu di Provinsi Bengkulu dalam menurunkan angka kematian ibu hingga 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup, terdapat lima aspek kesehatan reproduksi dan dan seksual.  Hal itu bisa menurunkan aborsi, Memerangi IMS, termasuk HIV, infek saluran reproduksi, kanker serviks dan morbiditas ginekologi lainnya, dan mempromosikan kesahatan seksual juga bagian dari prioritas itu.

Sebagai gambaran dalam mencapai sasaran MDGs 2015, sudah terlihat kondisi angka kematian ibu pada 2010 masih cukup tinggi, tentunya hal demikian dapat mengganggu pencapaian pembangunan millenium.

Ia menjelaskan, kondisi Bengkulu di tahun 2010 dengan AKI 115/100.000 kelahiran hidup. Peristiwa kelahiran itupun masih terdapat pertolongan tenaga kesehatan sebesar 77,84 persen. Terhadap angka pasangan usia subur yang tidak terlayani (Unmet Need) di daerah ini masih mencapai 6,1 persen.

Sedangkan terhadap peristiwa angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun mencapai 51.Terhadap kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kandungan pada tenaga dan klinik kesehatan cukup tinggi. Kunjungan pertama (K1) sebesar 92 persen, K4 sebesar 85,14 dan kujungan pemeriksaan lengkap (Fe 1) lengkap 9,8 persen.

Melihat kondisi Bengkulu ditahun 2010 kepala BKKBN menyampaikan pesan moral dalam penurunan kematian ibu karena kehamilan dan persalinan serta masa nifas. dimana setiap kehamilan merupakan diinginkan (KTD 17,73%, Aborsi 15,42.

Kelahiran Beresiko 30,21% Proyek), Setiap melahirkan ditolong tenaga medis dan ditempatkan pelayanan kesahatan (Doktor 683, Bidan 3,011, Rumah sakit 13, Puskesmas 971 proyeksi). Setiap bangsa melindungi perempuan dan remaja menjalani kehidupan seksual dan reproduksi yang sehat, dan kebijakan kesehatan reproduksi serta hak-hak perempuan dan kaum muda tetap berada di utamakan, tambahnya.(rs*Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012