Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Lingkungan Hidup membagikan sebanyak 10 unit sepeda motor roda tiga yang menggunakan bak terbuka untuk mengangkut sampah pasar tradisional kepada pemerintah desa setempat.
"Kita bagikan sebanyak 10 unit sepeda motor ini kepada desa yang ada pasar tradisional," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Robin Linton, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, selanjutnya pengelolaan aset daerah setempat berupa 10 unit sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah ini diambil alih oleh desa.
Ia mengatakan, karena sepeda motor tersebut masih sebagai aset daerah setempat dan berstatus pinjaman kepada desa, maka sewaktu-waktu sepeda motor itu bisa ditarik apabila disalahgunakan.
"Kita akan tarik sepeda motor itu apabila digunakan untuk mengangkut tandan buah segar kelapa sawit," ujarnya.
Untuk itu, ia menyarankan, perangkat desa setempat untuk mengelola sepeda motor tersebut sesuai dengan fungsinya, yakni mengangkut sampah di pasar tradisional di wilayahnya masing-masing.
Terkait dengan operasional sepeda motor itu, ia mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada desa, termasuk desa yang menyerahkan pengelolaannya kepada kepada kelompok swadaya masyarakat.
Ia menyatakan, sepeda motor roda tiga untuk pengangkut sampah tersebut bisa mendatang pendapatan bagi desa yang bersumber dari retribusi sampah di pasar tradisional di daerah itu.
Untuk itu, katanya, pengelolaan sepeda motor roda tiga pengangkut sampah itu Badan Usaha Milik desa (BUMDes).***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Kita bagikan sebanyak 10 unit sepeda motor ini kepada desa yang ada pasar tradisional," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Robin Linton, di Mukomuko, Senin.
Ia mengatakan, selanjutnya pengelolaan aset daerah setempat berupa 10 unit sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah ini diambil alih oleh desa.
Ia mengatakan, karena sepeda motor tersebut masih sebagai aset daerah setempat dan berstatus pinjaman kepada desa, maka sewaktu-waktu sepeda motor itu bisa ditarik apabila disalahgunakan.
"Kita akan tarik sepeda motor itu apabila digunakan untuk mengangkut tandan buah segar kelapa sawit," ujarnya.
Untuk itu, ia menyarankan, perangkat desa setempat untuk mengelola sepeda motor tersebut sesuai dengan fungsinya, yakni mengangkut sampah di pasar tradisional di wilayahnya masing-masing.
Terkait dengan operasional sepeda motor itu, ia mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada desa, termasuk desa yang menyerahkan pengelolaannya kepada kepada kelompok swadaya masyarakat.
Ia menyatakan, sepeda motor roda tiga untuk pengangkut sampah tersebut bisa mendatang pendapatan bagi desa yang bersumber dari retribusi sampah di pasar tradisional di daerah itu.
Untuk itu, katanya, pengelolaan sepeda motor roda tiga pengangkut sampah itu Badan Usaha Milik desa (BUMDes).***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017