Rejang Lebong (Antara) - Kenaikan harga jual garam kemasan di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terjadi bertahap sejak bulan Ramadhan dan saat ini mencapai 100 persen dari harga sebelumnya.

Peni (35), pedagang sembako di Pasar Atas Curup, Rabu, kenaikan harga garam terjadi secara bertahap terhitung sejak bulan Ramadhan kemarin.

"Saat ini kenaikan harga garam ini mencapai 100 persen, walaupun kenaikannya terjadi secara bertahap. Kalau sebelumnya per pak Rp14.500, naik menjadi Rp18.000 dan saat ini sudah Rp33.000 per pak. Jadi kenaikannya mencapai 100 persen," katanya.

Garam kemasan yang dijualnya, kata dia, adalah garam beryodium yang berasal dari pabrikan resmi yang memiliki label dari BPOM, sehingga pemasarannya tidak mengalami permasalahan.

Sementara itu, H Nauli Jaya, agen sembako terbesar di Kota Curup saat ditemui mengatakan, sebelumnya pada pertengahan Juli lalu pasokan garam ke daerah itu mengalami penurunan. Akibatnya harga jualnya mengalami kenaikan, namun sejak sepekan belakangan pengiriman pasokan terutama dari Kota Palembang dan Lampung mulai banyak.

"Jika dilihat perkembangan harganya saat ini bisa dibilang stabil, karena sejak 10 terakhir harga garam tidak lagi mengalami kenaikan meski masih tinggi," ujarnya.

Garam untuk kebutuhan masyarakat Rejang Lebong tersebut, kata dia, didatangkan dari Kota Palembang dan Lampung.

Setiap bulan, pasokan dari pabrik garam di dua daerah itu mencapai 52 ton, kemudian didistribusikan ke seluruh pasar Rejang Lebong, dan sebagian lagi ke Kabupaten Lebong, Kepahiang, serta daerah lainnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017