Rejang Lebong (Antara) - Pusat kesehatan hewan (Puskeswan) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus Jembrana yang biasanya menyerang sapi Bali di wilayah itu.

Menurut Kepala Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa, peningkatan pengawasan sebagai antisipasi kemungkinan penyebaran virus Jembrana ini dilakukan menyusul masuknya hewan kurban jenis sapi dari luar daerah yang akan dipotong saat Idul Adha mendatang.

"Untuk kasus ternak sapi yang terserang virus Jembrana ini beberapa waktu lalu sempat kami temukan di dua tempat, yakni di Kecamatan Curup Selatan dan Curup Utara," katanya.

Kasus ternak sapi yang terserang virus Jembrana di dua wilayah di Rejang Lebong tersebut, kata dia, setidaknya sudah mengakibatkan tujuh ekor sapi milik peternak mati. Sapi yang terkena virus ini diketahui dibeli dari luar Rejang Lebong dan diduga saat dibeli sudah terinfeksi virus Jembrana.

Serangan virus Jembrana terhadap ternak sapi itu, kata dia, sudah menjadi hal yang menakutkan bagi kalangan peternak sapi di semua tempat.

Untuk itu datangnya Idul Adha ini harus menjadi perhatian pihaknya guna mengawasi peredaran dan lalu lintas hewan kurban jenis sapi dari luar daerah yang masuk ke Rejang Lebong.

"Yang menjadi fokus petugas saat ini ialah di kawasan rumah pemotongan hewan atau RPH, karena di tempat ini banyak ternak yang keluar-masuk dari berbagai daerah. Jangan sampai ada ternak yang terkena virus itu kemudian lolos sehingga bisa menulari sapi lainnya," kata Firi Asdianto.

Ternak sapi yang terkena virus Jembrana, kata dia, walaupun bisa disembuhkan namun tingkat penyembuhannya sangat rendah. Kebanyakan sapi yang terkena tidak bisa diselamatkan.

Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh ternak dengan ciri-ciri mengalami demam tinggi, kurang nafsu makan, pembengkakan pada kelenjar limpa, lesu hingga mengeluarkan keringat darah.

Guna mencegah penyebarannya, kalangan peternak diimbau agar melakukan perawatan kandang secara baik dengan membersihkannya setiap hari serta tidak melepasliarkan ternaknya di alam terbuka. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017