Rejang Lebong (Antara) - Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan kalangan ibu hamil di daerah itu kini menjadi sasaran utama pemeriksaan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan di lapangan.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Rejang Lebong, Harmansyah, di Rejang Lebong, Rabu, langkah yang dilakukan ini untuk memutus jaringan penyebaran virus HIV/AIDS di wilayah itu.

"Dinkes Rejang Lebong saat ini telah melakukan pemeriksaan HIV/AIDS kepada Ibu-ibu hamil tersebar di 15 kecamatan dengan jumlah mencapai 946 orang, dari jumlah yang diperiksa ini belum ditemukan ibu hamil yang dinyatakan positip mengidap HIV/AIDS," katanya.

Kalangan ibu hamil yang diperiksa oleh petugas kesehatan ini tambah dia, warga yang tinggal di wilayah kerja tujuh dari 21 Puskesmas Rejang Lebong yang meliputi Puskesmas Curup di Kecamatan Curup, Puskesmas Perumnas Kecamatan Curup Tengah.

Kemudian di RSUD Curup, Puskesmas Kampung Delima Kecamatan Curup Timur, seterusnya Puskesmas Curup Timur, Puskesmas Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang dan Puskesmas Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Walaupun saat ini pihaknya belum menemukan adanya ibu hamil yang dinyatakan positip mengidap HIV/AIDS, namun pemeriksaan yang dilakukan pihaknya itu terus dijalankan dengan harapan nantinya bisa mendeteksi secara dini orang-orang yang terinfeksi virus tersebut.

Dipilihnya ibu hamil sebagai sasaran pemeriksaan kata Harmansyah, karena mereka sangat berisiko menularkan ke orang lain terutama saat proses persalinannya. Petugas kesehatan berupa bidan dan perawat yang memberikan pertolongan juga berisiko ditularkan begitu juga dengan bayinya juga akan dinyatakan positip jika ibunya mengidap HIV/AIDS.

"Kalau sudah terdeteksi dari awal, maka penanganan ibu yang dinyatakan positip ini akan ditangani secara khusus dan bayi yang dilahirkan juga tidak akan diberikan ASI ibunya karena akan tertular HIV/AIDS," jelasnya.

Sejauh ini jumlah penderita HIV/AIDS yang ada di daerah itu berdasarkan data di Dinas Kesehatan Rejang Lebong diketahui telah menjangkiti 84 orang, dimana dari jumlah itu yang masih hidup dan menjalani penanganan medis tinggal belasan orang saja.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017