Semarang (Antara) - Grup musik beraliran hip hop dangdut, NDX A.K.A mengaku tak mengemas lagu-lagunya dalam konsep album sebagaimana umumnya, melainkan memilihnya merilis single demi single.
"Sudah ada ada 60 lagu yang kami buat, 18 lagu di antaranya single baru," kata Nanda, personel band asal Bantul, Yogyakarta, itu, di Semarang, Jumat (18/8) malam.
Mereka diundang sebagai bintang tamu di gelaran "Jateng Fair 2017" di kompleks PRPP Semarang yang sudah menjadi agenda rutin Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Meski sudah sekian banyak lagu mereka ciptakan, grup musik yang dibentuk sejak 11 September 2011 itu tak tertarik untuk merangkumnya dalam model album sampai sekarang ini.
Banyak lagu NDX A.K.A sudah tak asing di telinga, seperti "Kimcil Kepolen", "Ditinggal Rabi", dan "Kelingan Mantan" yang justru dibawakan pedangdut papan atas seperti Via Vallen dan Nella Kharisma.
Nanda justru berterima kasih karena banyak yang menyanyikan lagu-lagu mereka sehingga dikenal banyak orang seperti sekarang dan banyak yang mengundang untuk tampil.
Khususnya, kata dia, penyanyi dangdut di daerah Jateng dan Jawa Timur yang selama ini sering membawakan lagu-lagu mereka yang akhirnya menjadi "ngehits".
"Memang enggak ada album karena kami enggak pernah bikin album. Ya, memang beda sama yang lain," kata pemuda kelahiran Bantul, 7 November 1995 itu, ketika ditanya soal album.
Musik dangdut biasanya identik dengan kalangan berumur, tetapi berbeda dengan grup musik satu ini yang memiliki fans berat sebagian besar dari kalangan anak muda dan anak baru gede (ABG).
Terlihat dari konser itu yang dipadati ratusan Familia (sebutan fans laki-laki) dan Lady Fams (fans perempuan) yang datang dari berbagai daerah terlihat dari atribut yang mereka bawa, seperti Purwodadi (Grobogan), Kudus, sampai terjauh dari Sidoarjo, Jatim.
Lirik-lirik lagu NDX A.K.A relatif sederhana, mudah dicerna, dan semua lagunya sebagaimana diakui grup band yang hanya diawaki dua orang itu, berasal dari pengalaman pribadi.
"Ada yang ditinggal rabi (nikah, red.), kelingan (teringat, red.), macem-macem. Jadi, masa lalu kami dulu yang pahit, kami ingatkan lagi dalam sebuah lagu," katanya.
Grup band itu pertama kali didirikan Nanda sendirian, waktu kelas 3 SMP yang diberinya nama NDX berarti ND adalah singkatan dari Nanda, dan X artinya ekstrim, sementara A.K.A adalah alias.
Selepas dua bulan NDX A.K.A terbentuk, Nanda kemudian mengajak Fajar Ari atau biasa disapa PJR yang masih saudara karena nenek mereka ternyata kakak beradik.
"Kami konsisten dengan dua genre itu, yakni hip hop dan dangdut. Kenapa? Karena kami senang dua-duanya, yakni hip hop dan dangdut," kata Fajar yang lahir di Bantul, 10 November 1994 itu.
Selain itu, NDX A.K.A juga tidak akan membuat video klip untuk single-singlenya, melainkan justru memilih membuat film pendek yang menceritakan kisah dari setiap lagu.
"Kalau ditanya mana lagu yang paling berkesan, semua lagu berkesan bagi kami karena masing-masing lagu memiliki cerita sendiri," pungkas Fajar.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017