Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu memprioritaskan pengentasan kemiskinan di tiga kabupaten dan kota yang jumlah penduduk miskinnya di atas angka 20 persen.

"Persoalan kemiskinan tetap jadi prioritas, terutama tiga kabupaten yang angka kemiskinannya masih tinggi," kata Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan kebijakan yang disusun pemerintah daerah menyasar persoalan kemiskinan sehingga validasi data kemiskinan menjadi penting.

Data kemiskinan yang valid, menurut dia, menjadikan program pengentasan lebih tepat sasaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, ada tiga kabupaten dengan angka kemiskinan di atas 20 persen yaitu Bengkulu Selatan 22,10 persen, Kaur 22,36 persen dan Seluma 21,68 persen.

"Angka kemiskinan di Kota Bengkulu juga masih tinggi mencapai 20,72 persen," ucapnya.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani menjelaskan bahwa komponen garis kemiskinan yang terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM).

"Di Provinsi Bengkulu terlihat bahwa peran komoditas makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peran komoditas bukan makanan seperti perumahan, pendidikan dan kesehatan," kata dia.

Berdasarkan rilis BPS per Maret 2017, angka kemiskinan Provinsi Bengkulu sebesar 16,45 persen atau mencapai 316.980 penduduk. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 17,32 persen.

Dyah mengatakan BPS akan menggelar Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2017) yang dilaksanakan September 2017. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran jelas potret kondisi pengeluaran per kapita per bulan penduduknya.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017