Bengkulu (Antara) - Perum Bulog Divisi Regional Bengkulu hingga saat ini sudah memasarkan sekitar 14 ton daging beku impor sebagai upaya menstabilkan harga barang kebutuhan pokok masyarakat itu di pasaran setempat.

Kepala Perum Bulog Divre Bengkulu Subali Agung Gunawan di Bengkulu, Selasa, menyebutkan Bulog sudah memasarkan daging beku sejak pertengahan Mei 2017 atau seminggu sebelum Ramadhan.

"Usai Ramadhan kita lihat minat masyarakat Bengkulu terus berkembang, jadi kita sediakan sepanjang tahun. Dengan adanya pilihan daging murah maka stabilitas harga daging segar akan terus terjaga," kata dia.

Bulog mengupayakan harga jual daging sapi segar di pasar-pasar Bengkulu berada pada angka Rp100 ribu per kilogram. Saat ini harganya masih berada pada rentang Rp120 ribu-Rp130 ribu per kilogram.

"Tingginya harga daging sapi membuat sebagian masyarakat tidak punya pilihan protein, oleh karena itu kita sediakan yang terjangkau, yakni daging kerbau beku berkualitas dengan harga Rp80 ribu per kilogram, jadi semua masyarakat bisa mendapatkan protein dari daging," kata dia.

Untuk sebarannya, Bulog Bengkulu baru menjual daging itu di empat kabupaten dan kota. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur ruang pendingin di kabupaten-kabupaten yang belum bisa dijangkau Bulog.

"Sampai saat ini kami masih akan mengelola dan memasarkannya sendiri, belum dengan kerja sama mitra sebab komoditas ini masih baru di kalangan masyarakat Bengkulu," ucapnya.

Masyarakat masih perlu edukasi serta sosialisasi tentang komoditas daging beku, khususnya mengenai penyimpanan, pengolahan, dan rantai dinginnya.

"Kalau tidak memperhatikan hal tersebut maka daging akan cepat rusak atau degradasi kualitas, nanti kalau pemahaman masyarakat sudah baik baru bisa dipercayakan ke mitra," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017