Bengkulu (Antara) - Yayasan Kanopi Bengkulu melatih sejumlah muda-mudi Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu untuk memahami teknik menulis lewat pelatihan jurnalisme warga.
"Jurnalisme warga penting untuk menciptakan ruang media bagi masyarakat bersuara tentang kondisi lingkungan mereka," kata Staf Kajian dan Kampanye Yayasan Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu di Bengkulu, Rabu.
Panitia menghadirkan jurnalis Kantor Berita Antara, Helti Marini Sipayung sebagai pemateri sekaligus mentor bagi peserta dalam penyusunan tulisan.
Peserta cukup antusias mengikuti pelatihan tersebut dan berkomitmen membuat tulisan tentang lingkungan sekitar mereka .
Olan mengatakan muda-mudi Kelurahan Teluk Sepang dipilih karena tingginya potensi konflik di wilayah pinggiran Kota Bengkulu itu.
Selain itu, saluran informasi lewat media arus utama seperti koran dan majalah juga sangat jarang masuk ke kelurahan pesisir itu.
Kaharia Evlin, salah seorang peserta pelatihan mengatakan latihan menulis penting dikuasai, terutama dengan perkembangan media sosial saat ini.
"Lewat tulisan, kita bisa berkontribusi bagi daerah kita, misalnya potensi pariwisata di Teluk Sepang yang belum begitu banyak dikenal," katanya.
Begitu pula tentang kondisi kehidupan nelayan tradisional di Kelurahan Teluk Sepang yang mulai resah dengan kehadiran proyek pembangkit listrik tenaga uap batu bara yang dibangun di pesisir wilayah itu.
Rangkaian pelatihan terdiri dari beberapa sesi, yaitu pemaparan materi jurnalisme, diskusi, latihan menulis.
Peserta diberikan kebebasan menentukan topik tulisan. Topik yang dipilih antara lain potensi pariwisata, kehidupan nelayan, pekerja buruh perempuan, perlindungan pesisir dan kesehatan anak.
Setelah dibahas bersama mentor dan peserta lain, tulisan para peserta akan ditampilkan di portal komunitas yang dikelola Yayasan Kanopi, esa.or.id. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Jurnalisme warga penting untuk menciptakan ruang media bagi masyarakat bersuara tentang kondisi lingkungan mereka," kata Staf Kajian dan Kampanye Yayasan Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu di Bengkulu, Rabu.
Panitia menghadirkan jurnalis Kantor Berita Antara, Helti Marini Sipayung sebagai pemateri sekaligus mentor bagi peserta dalam penyusunan tulisan.
Peserta cukup antusias mengikuti pelatihan tersebut dan berkomitmen membuat tulisan tentang lingkungan sekitar mereka .
Olan mengatakan muda-mudi Kelurahan Teluk Sepang dipilih karena tingginya potensi konflik di wilayah pinggiran Kota Bengkulu itu.
Selain itu, saluran informasi lewat media arus utama seperti koran dan majalah juga sangat jarang masuk ke kelurahan pesisir itu.
Kaharia Evlin, salah seorang peserta pelatihan mengatakan latihan menulis penting dikuasai, terutama dengan perkembangan media sosial saat ini.
"Lewat tulisan, kita bisa berkontribusi bagi daerah kita, misalnya potensi pariwisata di Teluk Sepang yang belum begitu banyak dikenal," katanya.
Begitu pula tentang kondisi kehidupan nelayan tradisional di Kelurahan Teluk Sepang yang mulai resah dengan kehadiran proyek pembangkit listrik tenaga uap batu bara yang dibangun di pesisir wilayah itu.
Rangkaian pelatihan terdiri dari beberapa sesi, yaitu pemaparan materi jurnalisme, diskusi, latihan menulis.
Peserta diberikan kebebasan menentukan topik tulisan. Topik yang dipilih antara lain potensi pariwisata, kehidupan nelayan, pekerja buruh perempuan, perlindungan pesisir dan kesehatan anak.
Setelah dibahas bersama mentor dan peserta lain, tulisan para peserta akan ditampilkan di portal komunitas yang dikelola Yayasan Kanopi, esa.or.id. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017