Mukomuko (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu memprogramkan pembangunan sejumlah infrastruktur rusak akibat banjir di daerah itu pada tahun 2018.

"Rencana pembangunannya tahun ini menggunakan dana tidak terduga. Karena keterbatasan waktu pengerjaannya sehingga diprogramkan pada 2018," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani, di Mukomuko, Jumat.

Pemkab telah menetapkan status tanggap darurat banjir untuk penanganan bencana alam banjir di sejumlah wilayah di daerah itu.

BPBD membutuhkan anggaran sekitar Rp4,4 miliar memperbaiki sejumlah infrastruktur yang rusak diterjang banjir di daerah itu.

Ia mengatakan instansinya berencana menggunakan dana tak teduga untuk membangun sejumlah infrastruktur yang rusak diterjang banjir.

Namun, katanya, pelaksanaan kegiatan pembangunannya harus melalui pengadaan barang dan jasa pemerintah. Proses pengadaan barang dan jasa pemerintah membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Proses pengadaannya saja butuh waktu beberapa bulan, belum lagi pengerjaannya," ujarnya.

Untuk itu, BPBD memprogramkan pembangunannya tahun 2018.

Ia menyebutkan anggaran sebesar Rp4,4 miliar itu yakni sebesar Rp1,124 miliar untuk pembangunan bronjong pengaman Sungai Retak Mudik yang longsor akibat erosi sungai.

Kemudian, pembangunan bronjong untuk pengaman tebing Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang longsor diterjang banjir sebesar Rp1 miliar, pembangunan bronjong pengaman Sungai Air Manjuto di Desa Resno sebesar Rp1,7 miliar.

Lalu pembangunan drainase di Desa Sibak sebesar Rp520 juta, pembangunan jalan alternatif yang menghubungkan Desa Retak Ilir, Manunggal Jaya dan Tanjung Harapan sebesar Rp150 juta.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017