Kediri (ANTARA Bengkulu) - Sejumlah musisi mengeluhkan masih maraknya aksi pembajakan karya musik sehingga membuat mereka seakan tidak diakui karyanya.
"Aksi pembajakan masih sangat marak di Indonesia. Lagu dari musisi, dibajak yang angkanya bisa sampai 97 persen, sementara sisanya itu yang asli yang beredar," kata vokalis grup musik "Seventeen" Riefian Fajarsyah yang ditemui dalam acara temu wartawan di sebuah hotel Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Sebagai musisi, pihaknya mengaku sangat resah dengan maraknya aksi pembajakan karya musik itu. Para personel di grup musik seakan tidak dihargai karyanya. Bukan hanya menderita kerugian berupa materi, juga berupa mental.
Ia mengatakan, saat ini grup musik cukup terbantu dengan adanya nada sambung pribadi (NSP/RBT). Hasil karya para musisi lebih banyak dihargai dan mereka benar-benar mendapatkan haknya.
Namun, dia juga mengaku agak resah dengan adanya regulasi baru. Pemerintah melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada 18 Oktober 2011 memang menghentikan penawaran konten melalui pesan singkat/pop screen/voice broadcast dan "deaktiviasi" semua layanan premium seperti SMS, MMS, nada sering, gemas dan wallpaper.
Semua bisnis penyedia layanan tersebut saat ini seakan tiarap.
Alasan pemerintah memang masuk akal. Selama ini beberapa penyedia konten melakukan penyedotan pulsa pada pelanggan, terlebih lagi mereka harus kehilangan pulsa yang nominalnya cukup besar, per bulan bisa mencapai Rp20 ribu.
Walaupun sampai saat ini kasus tersebut belum jelas, Riefian mengaku masih terbantu. Ia dengan teman-temannya masih mendapatkan kesempatan untuk bisa tampil dan menyanyi dengan "off air".
"Kami masih beruntung, masih bisa tampil, walaupun 'off air'. Saat ini, kami juga sedang fokus untuk menggarap album baru," kata pria yang akrab disapa Ifan ini.
Tentang album baru, dia enggan untuk mengungkapkan detailnya. Ia hanya mengatakan isi album itu adalah sejumlah single lama. Untuk yang baru di antaranya ada lagu tentang religi, salah satu temanya adalah tentang pengorbanan seorang ayah.
"Seventeen" merupakan sebuah grup musik pop asal Indonesia yang kini berdomisili di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada 1999 di Yogyakarta. Anggota band ini adalah Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum) dan Ifan (vokal). Hingga saat ini, mereka telah merilis empat album, yaitu Bintang Terpilih (1999), Sweet Seventeen (2005), Lelaki Hebat (2008) dan Dunia Yang Indah (2011).(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Aksi pembajakan masih sangat marak di Indonesia. Lagu dari musisi, dibajak yang angkanya bisa sampai 97 persen, sementara sisanya itu yang asli yang beredar," kata vokalis grup musik "Seventeen" Riefian Fajarsyah yang ditemui dalam acara temu wartawan di sebuah hotel Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Sebagai musisi, pihaknya mengaku sangat resah dengan maraknya aksi pembajakan karya musik itu. Para personel di grup musik seakan tidak dihargai karyanya. Bukan hanya menderita kerugian berupa materi, juga berupa mental.
Ia mengatakan, saat ini grup musik cukup terbantu dengan adanya nada sambung pribadi (NSP/RBT). Hasil karya para musisi lebih banyak dihargai dan mereka benar-benar mendapatkan haknya.
Namun, dia juga mengaku agak resah dengan adanya regulasi baru. Pemerintah melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada 18 Oktober 2011 memang menghentikan penawaran konten melalui pesan singkat/pop screen/voice broadcast dan "deaktiviasi" semua layanan premium seperti SMS, MMS, nada sering, gemas dan wallpaper.
Semua bisnis penyedia layanan tersebut saat ini seakan tiarap.
Alasan pemerintah memang masuk akal. Selama ini beberapa penyedia konten melakukan penyedotan pulsa pada pelanggan, terlebih lagi mereka harus kehilangan pulsa yang nominalnya cukup besar, per bulan bisa mencapai Rp20 ribu.
Walaupun sampai saat ini kasus tersebut belum jelas, Riefian mengaku masih terbantu. Ia dengan teman-temannya masih mendapatkan kesempatan untuk bisa tampil dan menyanyi dengan "off air".
"Kami masih beruntung, masih bisa tampil, walaupun 'off air'. Saat ini, kami juga sedang fokus untuk menggarap album baru," kata pria yang akrab disapa Ifan ini.
Tentang album baru, dia enggan untuk mengungkapkan detailnya. Ia hanya mengatakan isi album itu adalah sejumlah single lama. Untuk yang baru di antaranya ada lagu tentang religi, salah satu temanya adalah tentang pengorbanan seorang ayah.
"Seventeen" merupakan sebuah grup musik pop asal Indonesia yang kini berdomisili di Jakarta. Grup musik ini dibentuk pada 1999 di Yogyakarta. Anggota band ini adalah Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum) dan Ifan (vokal). Hingga saat ini, mereka telah merilis empat album, yaitu Bintang Terpilih (1999), Sweet Seventeen (2005), Lelaki Hebat (2008) dan Dunia Yang Indah (2011).(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012