Jayapura (Antara) - Sebanyak 23 batik Papua khas Nabire diluncurkan bersama acara syukuran prestasi opini WTP dari BPK dan penghargaan Indonesia Awards 2017 dari Inews TV MNC Grup di halaman Kantor Bupati Nabire, Papua, Senin.
Peluncuran batik Papua ciri khas Kabupaten Nabire ini dihadiri oleh Kepala Seksi Hak Cipta, Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Kasubdit Kekayaan Intelektual Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Papua.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkpimda), pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Nabire, wakil TNI dan Polri, pimpinan instansi Vertikal di Kabupaten Nabire dan para tokoh adat, agama, pemuda dan perempuan sebagaimana rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Senin malam.
Peluncuran batik Papua ciri khas Kabupaten Nabire diawali dengan penjelasan tentang proses pembuatan batik khas Nabire oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Nabire, Ibu Yufinia Mote yang juga sebagai penggagasnya.
"Proses pembuatan batik Papua khas Nabire ini cukup panjang, sejak 2015 mulai dari gagasannya, dibuat panitia kecil, syambera motif, pelatihan membatik hingga pembuatan dan peluncurunnya saat ini," katanya.
Motif batik Papua khas Nabire diantaranya memuat unsur kebudayaan daerah pesisir dan pegunungan, seperti jubi, koteka, moge dan wupi, rumah adat, sisir bambu, tifa, gelang batu, emas dan ikan hiu.
"Akhirnya, hari ini 6 Nopember 2017 adalah merupakan hari bersejarah bagi perjalanan batik Papua ciri khas Nabire, yakni dilakukan acara Penyerahan sertifikat hak paten dan launching perdana. Selaku pimpinan OPD, penyelenggara dan Pencetus Batik Papua Ciri Khas Nabire, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan pemilik alam semesta ini dan semua pihak yang sudah membantu," kata Yufinia.
Sementara itu, Bupati Nabire Isaias Douw menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga batik Papua ciri khas Nabire bisa diluncurkan.
"Batik Papua khas Nabire ini adalah kebanggaan kita, orang Nabire. Karena itu, saya minta agar semua ASN wajib mengenakan batik ini disetiap hari Kamis dan dapat digunakan sebagai taplak meja, kain jendela, latar belakang spanduk, kop surat dan, dapat digunakan di sekolah-sekolah, BUMD, BUMN dan organiasi non-pemerintah sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah Nabire," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017