Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membantah meminta warga miskin yang membiayai operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera dari pusat kecamatan ke desa.

"Kami tidak pernah meminta warga yang membiayai operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera. Semua biaya operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera dari titik distribusi ke bagi ditanggung oleh pemerintah setempat," kata Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Melia Padjriani, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu menanggapi informasi terkait warga miskin di Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Teramang Jaya terpaksa mengeluarkan biaya operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera dari pusat kecamatan ke desa tersebut.

Ia menyatakan, setahunya tidak ada komplain dari warga yang menerima beras tersebut. Selain itu kepala desa tidak pernah melaporkan masalah itu.

Selain itu, menurutnya, instansinya tidak tahu ada atau tidak kesepakatan di desa terkait penarikan biaya operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera tersebut.

Namun, ia menyatakan, instansinya tidak pernah meminta warga miskin membiayai operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera.

Ia menyatakan, rumah tangga sasaran (RTS) program beras sejahtera di daerah itu hanya mengeluarkan biaya untuk membeli beras sejahtera tersebut sebesar 1.600 per kilogram.

Terkait dengan kegiatan penyaluran beras sejahtera, termasuk bongkar muat beras tersebut, ia mengatakan, instansinya telah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah setempat mengalokasikan dana sebesar Rp500 dalam APBD untuk operasional penyaluran beras sejahtera tersebut.

Dari anggaran sebesar itu, sebutnya, sebesar Rp72 juta untuk kendaraan yang mengangkut beras dan Rp40 juta untuk upah bongkar muat beras, sisanya untuk honor petugas mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Kepala Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Teramang Jaya Nurilis sebelumnya menyatakan warga di wilayahnya mengeluarkan biaya operasional kendaraan yang mengangkut beras karena jauhnya jarak dari pusat kecamatan ke desa ini.

Ia mengatakan, selain jarak tempuh yang jauh dari kecamatan ke desa tersebut, kondisi jalan yang menghubungkan kecamatan setempat dengan desa tersebut rusak parah.

Dia menyatakan, saat ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah desa setempat untuk membiayai operasional kendaraan yang mengangkut beras sejahtera karena belum tersedia anggaran untuk itu dalam anggaran pendapatan dan belanja desa.

Ia berharap, ada tambahan anggaran operasional kendaraan yang mengangkut ranstra untuk rumah tangga sasaran (RTS) di daerah itu dari pemerintah daerah setempat.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017