Pangkalpinang (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengharapkan Pulau Bangka tempat pertama untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, agar ketersediaan listrik lebih memadai untuk mempercepat pembangunan daerah.

"Alangkah bangganya apabila PLTN dibangun di Pulau Bangka sehingga tidak ada lagi bangunan rumah penduduk yang tidak dialiri listrik," ujar Kabid Energi pada Dinas Pertambangan dan Energi Babel, M Taufik di Pangkalpinang, Senin.

Selain itu, kata dia, ketersediaan energi listrik yang memadai juga akan mempercepat pembangunan indeks pembangunan manusia (IPM) yang berkualitas.

"Saat ini, IPM Babel masih peringkat ke-17 dan sulit untuk ditingkatkan karena ketersediaan energi listrik yang tidak memadai untuk meningkatkan mutu perekonomian, pendidikan, kesehatan dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia, apabila ada PLTN tentu peringkat IPM akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, munkin bisa peringkat ke-10 di Indonesia karena Babel memiliki energi dan hak tawar yang diandalkan kepada daerah lain masih memiliki energi kurang.

"Jika bijih timah tidak ada lagi dan energi tidak memadai, mungkin Babel merupakan pulau yang tertinggal dan pemerintah akan semakin sulit untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan, kesehatan masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, tenaga nuklir ini tidak saja untuk energi tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pertanian, peternakan dan pengembangan teknologi lainnya.

"Pada saat ini, pihak Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sedang melakukan studi kelayakan pembangunan PLTN di Kabupaten Bangka Barat dan Bangka Selatan dan telah melaksanakan pemanfaatan teknologi nuklir dibidang kesehatan seperti pemandulan nyamuk untuk mencegah penyakit malaria, DPD dan penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya.

Selain itu, pemanfaatkan teknologi nuklir dibidang pertanian, perkebunan dan peternakan sedang berlangsung.

"Saat ini, Batan memanfaatkan teknologi nuklir untuk mengembangkan peternakan sapi dan tanaman lada, sehingga teknologi ini akan memudahkan masyarakat untuk mengembangkan peternakan dan pertanian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan masyarakat untuk mendukung kegiatan-kegiatan Batan yang sedang melakukan stdudi kelayakan pembangunan PLTN, karena pemanfaatan teknologi nuklir ini banyak sekali.

"Alangkah sayangnya, apabila Batan memilih tempat lainnya untuk kegiatan studi kelayakan ini karena penolakan dari masyarakat yang tidak mengerti dan paham manfaat dari studi kelayakan pembangunan PLTN ini," katanya.(ant)
    
    




Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012