Bengkulu (Antara) - Anggota Komisi X DPR RI mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memproduksi film yang mengangkat biografi Ibu Fatmawati, Ibu Negara Indonesia yang merupakan putri asal Bengkulu dalam film berjudul "Ibu Fatmawati Bunga Dari Bengkulu".

"Kami mendukung penuh rencana pembuatan film yang mengangkat kisah hidup Ibu Fatmawati yang merupakan putri asli Bengkulu," kata Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto saat kunjungan kerja di Bengkulu, Senin.

Saat berdialog dengan Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah serta sejumlah pejabat daerah ini, Djoko mengatakan, kisah perjuangan Ibu Fatmawati penting untuk diangkat menjadi sebuah film.

Film tersebut diharapkan dapat memotivasi generasi penerus bangsa untuk meneladani sepak terjang Ibu Negara pertama itu.

"Generasi muda perlu mengenal sosok Ibu Fatmawati dan perannya dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk sebagai penjahit Sang Saka Merah Putih," kata politisi Partai Demokrat ini.

Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto.

Fatmawati yang bernama asli Fatimah, lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia pada 1980 adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno.

Pertemuannya dengan Bung Karno terjadi saat Sang Putra Fajar menjalani pengasingan di Bengkulu kurun waktu 1938-1942.

Ia lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah. Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.

Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno menikahi Fatmawati pada 1 Juni 1943. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017