Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan para peternak ikan keramba jaring apung di muara daerah itu berencana mengganti komoditasnya dari budidaya ikan nila ke ikan kakap putih yang lebih tahan terhadap berbagai penyakit.

"Peternak saat ini sedang mencari benih ikan kakap putih di Batam dan Sumatera Barat," kata Kabid Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Azbas, di Mukomuko, Rabu.

Peternak ikan keramba jaring apung di muara di daerah itu mengganti komoditasnya karena sebanyak 7.000 ikan nila di muara Kecamatan Kota Mukomuko mati, diduga karena herbisida.

Ia mengatakan, petani setempat saat ini trauma memelihara ikan nila di keramba jaring apung di muara sungai di wilayah itu. Sehingga mereka beralih memelihara ikan kakap putih.

Ia menjelaskan, petani membutuhkan modal minimal sebesar Rp3 juta untuk membeli sebanyak 1.000 benih ikan kakap putih. Modal sebesar itu belum termasuk biaya transportasi untuk mengangkut ikan nila dari Sumatera Barat ke daerah itu.

"Harga benih ikan nila itu sebesar Rp3.000 per ekor. Petani yang ingin memulai memelihara ikan kakap putih membutuhkan minimal 1.000 ikan," ujarnya.

Ia menyatakan, meskipun harga benih ikan kakap putih lebih mahal dibandingkan ikan nila, namun nilai jualnya juga mahal.

Ia menyebutkan, harga satu ekor ikan kakap putih seberat satu kilogram di luar daerah itu sebesar Rp90 ribu hingga Rp100 ribu. ***1***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017