Bengkulu (Antara) - Kota Bengkulu pada 2017 kembali meraih penghargaan kota sehat, kali ini dengan nominasi Swasti Saba Wistara.
"Penghargaan sudah kita terima kemarin, diserahkan Kementerian Kesehatan RI," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Kamis.
Penghargaan Swasti Saba Wistara diberikan kepada daerah yang memenuhi syarat tujuh tatanan yakni mengenai, sosialisasi kawasan tanpa rokok, kampanye bahaya penyakit HIV AIDS, kegiatan stop buang air besar sembarangan, gerakan penanganan demam berdarah, gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), gerakan jalan bersama lansia dan gotong royong menuju lingkungan bersih.?
Segmen yang dinilai dalam menentukan kota sehat yakni, kondisi permukiman dan sarana prasarana umum, lalu lintas dan transportasi, industri, pariwisata, ketahanan pangan, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
"Kita terus berbuat lebih baik kedepannya, ini membuktikan program `Bengkulu Ku Sehat` pada yang kita luncurkan dari 2013 lalu berjalan efektif," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawati menyebut penghargaan Swasti Saba Wistara merupakan penghargaan tertinggi Kota Sehat.
"Sebelumnya, pada 2013 kita memperoleh Swasti Saba Padapa dan 2015 memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dibawah yang kita terima tahun ini," ucap Susilawati.
Ketua Forum Kota Sehat Arifin Daud menyebutkan dengan penghargaan tertinggi ini bukan berarti Kota Bengkulu berhenti berinovasi dalam menciptakan kota sehat yang lebih baik.
?Harapan kami agar Kota Bengkulu bisa mempertahankan penghargaan Swasti Saba Wistara, peran serta seluruh elemen sangat penting dalam menjaga kebersihan,? ujar Arifin Daud. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Penghargaan sudah kita terima kemarin, diserahkan Kementerian Kesehatan RI," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Kamis.
Penghargaan Swasti Saba Wistara diberikan kepada daerah yang memenuhi syarat tujuh tatanan yakni mengenai, sosialisasi kawasan tanpa rokok, kampanye bahaya penyakit HIV AIDS, kegiatan stop buang air besar sembarangan, gerakan penanganan demam berdarah, gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), gerakan jalan bersama lansia dan gotong royong menuju lingkungan bersih.?
Segmen yang dinilai dalam menentukan kota sehat yakni, kondisi permukiman dan sarana prasarana umum, lalu lintas dan transportasi, industri, pariwisata, ketahanan pangan, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
"Kita terus berbuat lebih baik kedepannya, ini membuktikan program `Bengkulu Ku Sehat` pada yang kita luncurkan dari 2013 lalu berjalan efektif," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Susilawati menyebut penghargaan Swasti Saba Wistara merupakan penghargaan tertinggi Kota Sehat.
"Sebelumnya, pada 2013 kita memperoleh Swasti Saba Padapa dan 2015 memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dibawah yang kita terima tahun ini," ucap Susilawati.
Ketua Forum Kota Sehat Arifin Daud menyebutkan dengan penghargaan tertinggi ini bukan berarti Kota Bengkulu berhenti berinovasi dalam menciptakan kota sehat yang lebih baik.
?Harapan kami agar Kota Bengkulu bisa mempertahankan penghargaan Swasti Saba Wistara, peran serta seluruh elemen sangat penting dalam menjaga kebersihan,? ujar Arifin Daud. (Adv)
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017