Bengkulu (Antara) - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menargetkan kagiatan promosi budaya dan pariwisata bertajuk Karnaval Batik Besurek masuk kalender pariwisata nasional.
"Syaratnya digelar tiap tahun dan harus sudah digelar setidaknya lima tahun, kita sudah menggelar ini tiga tahun berturut-turut, jadi dua tahun mendatang ini harus masuk kalender nasional," kata Helmi di Bengkulu, Rabu.
Helmi merencanakan kegiatan karnaval batik khas Bengkulu itu ke depannya menjadi pintu masuk bagi peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing, serta investasi di sektor pariwisata.
"Batik Besurek tidak kalah dengan batik daerah Jawa seperti Jember, Solo, Pekalongan. Batik Besurek memiliki karakter dan keunikan tersendiri," katanya.
Menurut dia keunikan itulah nantinya yang akan memberikan citra, karakter, dan daya tarik pariwisata Kota Bengkulu. Oleh karena itu, kegiatan karnaval tersebut harus menjadi agenda tahunan serta tercatat dalam kalender pariwisata nasional.
Karnaval Batik Besurek digelar sejak 2015. Penyelenggaraan pertama dan kedua ditargetkan untuk menarik perhatian wisatawan lokal.
Untuk penyelenggaraan ketiga pada 2017, Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan berskala internasional karena target pasar batik bermotif kaligrafi dan bunga raflesia itu ke depannya juga menjangkau masyarakat internasional.
"Selain mengundang seluruh pemerintah daerah se-Indonesia, kami juga mengundang duta besar negara sahabat, dan sudah hadir beberapa dubes negara sahabat melihat karnaval ini," kata Helmi.
Perwakilan negara sahabat itu diharapkan dapat merekomendasikan kepada warganya untuk datang ke Bengkulu sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia.
Kegiatan Karnaval Batik Besurek 2017 digelar mulai tanggal 4 Desember dan berakhir tanggal 6 Desember.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Syaratnya digelar tiap tahun dan harus sudah digelar setidaknya lima tahun, kita sudah menggelar ini tiga tahun berturut-turut, jadi dua tahun mendatang ini harus masuk kalender nasional," kata Helmi di Bengkulu, Rabu.
Helmi merencanakan kegiatan karnaval batik khas Bengkulu itu ke depannya menjadi pintu masuk bagi peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing, serta investasi di sektor pariwisata.
"Batik Besurek tidak kalah dengan batik daerah Jawa seperti Jember, Solo, Pekalongan. Batik Besurek memiliki karakter dan keunikan tersendiri," katanya.
Menurut dia keunikan itulah nantinya yang akan memberikan citra, karakter, dan daya tarik pariwisata Kota Bengkulu. Oleh karena itu, kegiatan karnaval tersebut harus menjadi agenda tahunan serta tercatat dalam kalender pariwisata nasional.
Karnaval Batik Besurek digelar sejak 2015. Penyelenggaraan pertama dan kedua ditargetkan untuk menarik perhatian wisatawan lokal.
Untuk penyelenggaraan ketiga pada 2017, Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan berskala internasional karena target pasar batik bermotif kaligrafi dan bunga raflesia itu ke depannya juga menjangkau masyarakat internasional.
"Selain mengundang seluruh pemerintah daerah se-Indonesia, kami juga mengundang duta besar negara sahabat, dan sudah hadir beberapa dubes negara sahabat melihat karnaval ini," kata Helmi.
Perwakilan negara sahabat itu diharapkan dapat merekomendasikan kepada warganya untuk datang ke Bengkulu sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia.
Kegiatan Karnaval Batik Besurek 2017 digelar mulai tanggal 4 Desember dan berakhir tanggal 6 Desember.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017