Rejang Lebong (Antara) - Rencana pemindahan RSUD Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, dari Jalan Dwi Tunggal ke kawasan Dua Jalur perbatasan dengan Kabupaten Kepahiang ditunda hingga 2019.

Direktur RSUD Curup Asep Setia Budiman di Rejang Lebong, Senin, mengatakan rencana pemindahan RSUD Curup ke kawasan Dua Jalur yang semula ditargetkan awal 2018 belum bisa dilaksanakan karena masih akan dilakukan rehabilitasi dan penambahan sarana pendukung.

"Pemanfaatkan Rumah Sakit Jalur Dua ini baru akan bisa dilaksanakan pada 2019 karena saat ini masih akan dilakukan perbaikan dan penambahan sarana pendukung seperti pagar maupun sarana lainnya," kata Asep Setia Budiman.

Penundaan pemanfaatan RS Dua Jalur yang pembangunannya sempat terbengkalai lebih dari 10 tahun tersebut kata Asep, karena rencana pembangunan pagar kelilingnya yang dianggarkan dalam APBD-P 2017 kemungkinan besar tidak bisa dilaksanakan, mengingat waktu pengerjaannya sangat singkat.

"Waktu pelaksanaannya sangat singkat, APBD Perubahan 2017 disahkan tanggal 2 November kemudian verifikasi gubernur dan koreksi oleh dewan maupun proses tender sehingga waktu pengerjaannya cuma beberapa hari saja sebelum tutup anggaran," ujarnya.

Pembangunan paga pembatas rumah sakit ini baru akan mereka laksanakan pada APBD Perubahan 2018, karena untuk dimasukan dalam APBD induk sudah tidak bisa lagi. APBD Rejang Lebong 2018 sudah disahkan pada 31 November lalu, sehingga hanya bisa dimasukan dalam usulan APBD P 2018.

Dia berharap pembahasan R-ABPD Perubahan 2018 dapat di percepat sehingga setelah disahkan waktu pengerjaannya cukup panjang, hal ini penting karena proyek di RSUD ini nilainya cukup besar dan pekerjaannya juga cukup banyak.

Sementara itu rencana pembangunan dan penambahan sarana di RS Dua Jalur dalam APBD daerah itu tahun depan kata dia, tidak dianggarkan dan baru akan dianggarkan dalam APBD P 2018. Sedangkan untuk tahun ini anggaran yang dikucurkan mencapai Rp10 miliar. Jika dikalkulasikan sejak akhir 2016 lalu, anggaran yang dialokasikan ke rumah sakit ini sudah lebih dari Rp30 miliar.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017