Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Gulai "kakuwah" atau pindang berbagai jenis ikan laut maupun air tawar menjadi menu utama sahur perdana sebagian besar masyarakat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, karena mampu meningkatkan selera makan.

"Biasanya sahur pertama selera makan kurang, untuk memancing agar selera makan bangkit, mayoritas warga Mukomuko memasak gulai 'kakuwah'," kata tokoh masyarakat Kabupaten Mukomuko, Ansari di Mukomuko, Sabtu.

Ia menyebutkan, hampir mayoritas warga di daerah itu terutama di Kecamatan Kota Mukomuko mengkonsumsi menu utama gulai "kakuwah" karena gulai itu dimasak tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak terlalu kering.

"Kemungkinan ada juga sebagian warga yang tidak memasak gulai 'kakuwah' karena untuk membuatnya butuh biaya yang tidak sedikit karena ikan yang digunakan tidak sembarangan tetapi menengah ke atas seperti tenggiri, gemolo dan ikan kurau," ujarnya menambahkan.

Namun, kata Kepala Bagian Sekretariat Pemerintah Kabupaten Mukomuko itu, bahan baku untuk gulai "kakuwah" bisa saja dari jenis  ikan air tawar.  
 Ia menambahkan, menu gulai "kakuwah" tersebut hanya pada saat sahur pertama saja, selanjutnya menggunakan gulai dan sambal lainnya.

 Selain gulai "kakuwah", kata dia, sebagian warga seperti di Kecamatan Selagan Raya memasak gulau "sampadeh" serta pindang atau "bagar" ikan di Kecamatan Ipuh dan sekitarnya.

Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Ipuh, Yus mengatakan,  setiap sahur pertama di rumahnya menu utama yang dimasak untuk keluarganya pindang atau "bagar" ikan karena bisa membangkitkan selera makan.

 "Kalau hari biasa jarang masak 'bagar' hanya saat sahur pada bulan puasa saja," ujarnya lagi.(ant)
   

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012