Mukomuko (Antara) - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mekar Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang mengolah cangkang kepala sawit menjadi tepung abu di daerah itu kesulitan mendapatkan bahan baku cangkang sawit untuk mengembangkan usahanya.

"BUMDes saat ini kesulitan bahan baku karena mayoritas cangkang sawit di pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO di daerah ini diborong oleh pihak ketiga," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko Saroni di Mukomuko, Selasa.

BUMDes Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, selama setahun ini rutin melakukan aktivitas pengolahan cangkang sawit menjadi tepung abu. Selanjutnya hasil produksinya itu diekspor ke Bandung.

Ia mengatakan, BUMDes selama ini mendapatkan bahan baku untuk membuat tepung abu dari sejumlah pabrik CPO di daerah itu, namun jumlahnya terbatas.

Ia mengatakan, hampir seluruh desa yang berdampingan dengan pabrik CPO di daerah itu mendapatkan jatah cangkang sawit dari pabrik, tetapi mayoritas cangkang sawit itu dijual kepada pihak ketiga atau pengusaha.

BUMDes tersebut hanya mendapatkan sebagian kecil cangkang sawit untuk bahan baku membuat tepung abu sehingga BUMDes itu tidak bisa mengembangkan usahanya.

Selanjutnya, pemerintah daerah setempat perlu membuat peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang pemanfaatan cangkang sawit sebagai bahan baku untuk membuat tepung abu.

Menurut dia, semakin banyak bahan baku untuk membuat tepung abu tersedia di daerah itu, maka semakin banyak BUMDes lain yang membuka usaha tersebut.

Ia menjelaskan, tepung abu itu sangat dibutuhkan oleh pengusaha sebagai campuran warna ban, selain itu untuk bahan kimia.

Selain itu, katanya, tepung abu bisa menjadi pupuk untuk bahan penyubur berbagai jenis tanaman perkebunan dan tanaman pangan. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017