Rejang Lebong (Antara) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengusulkan perbaikan saluran irigasi dengan sasaran 100.000 hektare areal pertanian di daerah ini.
Kabid Sarana dan Prasarana Distankan Rejang Lebong Norman SP, di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan irigasi yang membutuhkan perbaikan ini tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong baik yang masih berbentuk irigasi tradisional maupun permanen.
"Irigasi di Rejang Lebong baik yang di bawah naungan provinsi maupun kabupaten sebagian besar kondisinya sudah mengalami kerusakan, untuk itu kami sudah membuat usulan ke Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat agar dapat melakukan perbaikan dan pembangunan saluran irigasi baru sehingga bisa menunjang produktivitas pertanian padi," katanya.
Perbaikan dan pembangunan irigasi tersebut, kata dia, selain untuk mendukung produktivitas hasil pertanian terutama padi serta menyukseskan program swasembada pangan nasional, karena jika mengandalkan anggaran APBD setempat saat ini jumlahnya masih terbatas.
Keberadaan saluran irigasi bagi kalangan petani sangatlah penting, mengingat tanaman padi paling banyak menyerap air sehingga membutuhkan suplai air yang memadai.
Tanaman padi ini membutuhkan air sejak awal tanam hingga memasuki berbuah, jika tidak didukung dengan pengairan yang memadai maka hasil panen tidak maksimal.
Sejauh ini kondisi pengairan sawah petani dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, katanya pula, baik irigasi tersier maupun sekunder dalam beberapa kecamatan masih berbentuk irigasi tanah atau irigasi tradisional seperti di wilayah Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Beliti Ulu, dan beberapa kecamatan lainnya.
Sementara itu, program pencetakan sawah baru dari Kementerian Pertanian dengan luasan mencapai 617 hektare yang gagal dilaksanakan 2016 lalu, kata dia lagi, sampai saat ini tidak bisa dilaksanakan karena lahan yang disiapkan tersebar di beberapa kecamatan bukan dalam satu hamparan.
Program pencetakan sawah baru yang sudah dipersiakan Distankan Rejang Lebong ini tersebar pada sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Kota Padang.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Kabid Sarana dan Prasarana Distankan Rejang Lebong Norman SP, di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan irigasi yang membutuhkan perbaikan ini tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong baik yang masih berbentuk irigasi tradisional maupun permanen.
"Irigasi di Rejang Lebong baik yang di bawah naungan provinsi maupun kabupaten sebagian besar kondisinya sudah mengalami kerusakan, untuk itu kami sudah membuat usulan ke Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat agar dapat melakukan perbaikan dan pembangunan saluran irigasi baru sehingga bisa menunjang produktivitas pertanian padi," katanya.
Perbaikan dan pembangunan irigasi tersebut, kata dia, selain untuk mendukung produktivitas hasil pertanian terutama padi serta menyukseskan program swasembada pangan nasional, karena jika mengandalkan anggaran APBD setempat saat ini jumlahnya masih terbatas.
Keberadaan saluran irigasi bagi kalangan petani sangatlah penting, mengingat tanaman padi paling banyak menyerap air sehingga membutuhkan suplai air yang memadai.
Tanaman padi ini membutuhkan air sejak awal tanam hingga memasuki berbuah, jika tidak didukung dengan pengairan yang memadai maka hasil panen tidak maksimal.
Sejauh ini kondisi pengairan sawah petani dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, katanya pula, baik irigasi tersier maupun sekunder dalam beberapa kecamatan masih berbentuk irigasi tanah atau irigasi tradisional seperti di wilayah Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Beliti Ulu, dan beberapa kecamatan lainnya.
Sementara itu, program pencetakan sawah baru dari Kementerian Pertanian dengan luasan mencapai 617 hektare yang gagal dilaksanakan 2016 lalu, kata dia lagi, sampai saat ini tidak bisa dilaksanakan karena lahan yang disiapkan tersebar di beberapa kecamatan bukan dalam satu hamparan.
Program pencetakan sawah baru yang sudah dipersiakan Distankan Rejang Lebong ini tersebar pada sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Kota Padang.***1***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017