Palembang (ANTARA Bengkulu) - Ratusan petani dari berbagai daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) berdemontrasi secara damai di depan Markas Kepolisian Daerah setempat di Palembang, Selasa.

Demo dikoordinir Walhi Sumsel dan Mahasiswa Hijau itu menutut jajaran Polda Sumsel untuk menyelesaikan lahan yang sedang bersengketa.

Direktur Eksekutif Walhi Sumsel, Anwar Sadat dalam orasinya mengatakan, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian agar tidak memihak dalam menyelesai lahan yang sedang bersengketa, Polisi sebagai aparat keamanan dan tidak memihak kepada siapun, kata dia.

Hentikan turut campur aparat kepolisian dalam penanganan kasus pertahanan di Sumsel termasuk di daerah yang sedang bersengketa, bahkan, bila perlu aparat kepolisian yang berada di daerah dan lahan bermasalah  ditarik.

Kesemuanya itu untuk mengantisipasi supaya lahan bermasalah tersebut bisa disesesaikan secara profesional, hal senada juga disampaikan koordinator aksi, Dede Chaniago mengatakan, keberadaan kepolisian bertugas menjaga keamamanan namun masih ada yang melalaikan tugas itu.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sabaruddin Ginting mengatakan, keberadaaan aparat kepolisian di daerah lahan sedang bersengketa tidak lain untuk mengantisipasi agar tidak terjadi permasalahan baru.

Karena itu pihaknya menempatkan aparat kepolisian di daerah daerah rawan termasuk di lahan sedang bersengketa, jadi tidak mungkin aparat penjaga keamanana itu tidak berada di daerah yang sedang bersengketa karena mereka bertugas menjaga situasi agar tetap kondusif, kata dia pula.

Namun, lanjut dia, bila ada aparat kepolisian itu menyalahi aturan segera lapor kepada atasanya termasuk ke Polda Sumsel, pihaknya akan menerima dan menindaklanjuti bila ada oknum polisi nakal, tambahnya.(U005)


Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011