Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Warga Kelurahan Kebun Keling, Kota Bengkulu mengeluhkan abrasi pesisir Pantai Tapak Paderi yang menggerus daratan hingga empat meter sehingga mengancam lokasi berjualan warga setempat.

"Cuaca buruk bulan November kemarin membuat daratan hampir empat meter habis digerus gelombang," kata Fitriah, warga Kelurahan Pondok Keling yang sehari-hari berjualan makanan dan minuman di Pantai Tapak Paderi, Selasa.

Ia mengatakan abrasi tinggi membuat lokasi tempat mereka berjualan terancam hilang.

Karena itu, warga setempat berharap pemerintah membangun pemecah gelombang di pantai tersebut untuk mempertahankan pantai yang menjadi salah satu tujuan wisata tersebut.

Tidak hanya para pedagang, nelayan di kelurahan itu juga mengeluhkan tingginya tingkat abrasi yang menyebabkan nelayan kesulitan menyandarkan kapal.

"Ada 15 kapal nelayan yang sulit mencari tempat bersandar karena abrasi sangat tinggi," ucap Zulkoto, nelayan setempat.

Para nelayan kata dia berharap pemerintah segera membangun pemecah gelombang di Pantai Tapak Paderi sehingga nelayan memiliki lokasi penambatan kapal.

Saat ini kata Zulkoto, pemerintah membangun kolam di sekitar Tapak Paderi namun saat air laut surut, kapal akan sulit keluar dari kolam itu.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018