Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Aktivis lingkungan dari Kanopi Bengkulu menggelar aksi dengan membentangkan spanduk di atas kapal di kolam Pelabuhan Pulau Baai, sebagai penolakan atas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.

"Pembangkit listrik berbahan batu bara adalah sumber malapetaka bagi lingkungan dan manusia," kata staf Kajian dan Kampanye Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu di sela-sela aksi, Selasa.

Aksi yang digelar hanya beberapa ratus meter dari area proyek PLTU batu bara berkapasitas 2 x 100 megawatt itu mengundang perhatian dari warga pesisir setempat.

Spanduk berukuran 2 x 2 meter bertuliskan "PLTU batu bara Idiot" itu dibentangkan di atas kapal nelayan yang sedang berlayar di area pelabuhan.

Olan mengatakan penggunaan energi kotor batu bara yang menjadi sumber pencemar lingkungan dan menyumbang emisi sudah seharusnya dihentikan.

Kebijakan pemerintah mengembangkan energi kotor sebagai sumber listrik menurutnya merupakan kebijakan yang tidak populis.

"Debu pembakaran batu bara mengandung polutan beracun yang mengancam nyawa warga sekitar PLTU," kata dia.

Selain aktivis lingkungan, masyarakat Kelurahan Teluk Sepang yang paling dekat dengan area PLTU sudah pernah menyatakan penolakan terhadap proyek yang didanai investor asal Tiongkok itu.

Saat peletakan batu pertama proyek PLTU pada Desember 2016, ratusan warga Kelurahan Teluk Sepang menggelar unjuk rasa dengan memblokade jalan menuju area proyek tersebut.***1***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018