Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan saat ini stok racun untuk membasmi hama tikus yang menyerang tanaman padi milik petani setempat semakin menipis, hanya tersisa sebanyak 40 hingga 50 kilogram.

"Stok racun tikus yang ada dinas ini sisa racun tikus tahun 2017. Sekarang ini stok racun tikus itu semakin menipis seiring ramainya tikus yang menyerang padi petani setempat," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat di Mukomuko, Minggu.

Dinas Pertanian setempat tahun ini mendapat alokasi dana untuk membeli racun tikus sebesar Rp50 juta, atau berkurang drastis dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp100 juta.

Ia mengatakan, instansinya hingga kini belum menerima daftar penggunaan anggaran (DPA) untuk kegiatan pengadaan racun tikus tahun ini.

"Kami belum bisa membeli racun tikus karena kami belum menerima DPA," ujarnya.

Dinas pertanian setempat sebelumnya memberikan bantuan sebanyak 20 kilogram racun untuk membasmi hama tikus yang akan merusak tanaman padi milik dua kelompok tani di Desa Lubuk Gedang.

"Sebanyak 20 kilogram racun itu untuk membasmi hama tikus yang merusak tanaman padi di sawah milik dua kelompok tani di Desa Lubuk Gedang," ujarnya.

Dikatakannya, dua kelompok tani di wilayah tersebut meminta racun tersebut karena sudah ramai tikus yang menyerang titik tertentu di lahan persawahan miliknya.

"Kita membantu kelompok tani? agar serangan hama tikus tidak meluas dan merusak tanaman padi yang baru sebulan ditanam," ujarnya.

Ia berharap, serangan hama tikus tersebut tidak sampai meluas ke lahan persawahan milik kelompok tani lain di wilayah tersebut.

"Jangan sampai tanaman padi milik petani setempat gagal panen akibat serangan tikus tersebut," ujar Wahyu.

Selain itu, ia mengatakan instansinya kemungkinan mendapat bantuan sebanyak dua ton racun tikus dari pemerintah provinsi setempat. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018