Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komunitas "Bencoolen Bird Watching" Bengkulu mengidentifikasi sejumlah burung air di pesisir daerah ini dalam kegiatan Sensus Burung Air 2018 atau "Asian Water Bird Census 2018".

"Ada dua lokasi sensus dan kami mengidentifikasi belasan jenis burung air," kata Koordinator Bencoolen Bird Watching, Eki Susanto di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan lokasi sensus pertama yakni di Muara Sungai Ngalam, Kabupaten Seluma di mana terdapat lima jenis burung air dan empat jenis lainnya.

Jenis burung yang teridentifikasi di lokasi ini yakni Kokokan Laut (Butorides striata), Kuntul Kecil (Egratta garzetta), Bangau Tontong (Unidentified Stroks), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Kuntul Besar (Egretta alba), Cekakak Sungai (Todiramphus chloris), Cekakak Belukar (Halcyon smyrnensis), Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster) dan Elang Tiram (Pandion haliaetus).

Sedangkan sensus di Muara Sungai Ngalam, Kabupaten Seluma teridentifikasi tujuh jenis burung air dan satu jenis burung lainnya.

Burung yang teridentifikasi yakni Kokokan Laut (Butorides striata), Cerek Kernyut (Pluvialis fulva), Cerek Pasir Mongolia (Charadrius mongolus), Gajahan Penggala (Numenius phaeopus), Trinil Bedaran (Xenus cinereus), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos), Dara Laut Kecil (Sterna albifrons) dan Cekakak Sungai (Todiramphus chloris).

Eki mengatakan sensus burung yang didukung Wetlands International Indonesia itu ditujukan untuk menentukan status populasi burung air global.

Sensus burung air tersebut digelar serentak di beberapa negara di Asia, termasuk di beberapa wilayah Indonesia.

Di Bengkulu lanjut Eki, sensus digelar bersama anggota Komunitas Mangrove Bengkulu sebab burung air berkaitan erat dengan ekosistem mangrove.

"Kelestarian mangrove Bengkulu turut menentukan kelangsungan hidup burung air itu, terutama dalam ketersediaan pakan," kata Ziyak Uzikri dari Komunitas Mangrove Bengkulu.***3***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018