Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Sejumlah warga yang bermukim di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, mempertanyakan penerapan bahan bakar minyak satu harga di pulau terluar itu melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak.

"Namanya saja yang berubah BBM satu harga, tapi penerapannya masih seperti pola lama," kata Ketua Suku Kaitora Pulau Enggano, Raffli Kaitora di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan sebelum PT Pertamina merilis BBM satu harga di Pulau Enggano pada November 2017, sistem penyaluran BBM di pulau terluar itu sangat merugikan masyarakat.

Bahan bakar yang disalurkan lewat satu koperasi yang bekerja sama dengan PT Pertamina hanya melayani BBM di pangkalan selama sepekan.

Setelah sepekan, BBM sudah kosong di pangkalan dan dijual ke pengecer, sehingga harga yang harus ditebus masyarakat untuk mendapatkan BBM hampir dua kali lipat.

"Sekarang pun kondisinya masih sama. Namanya saja BBM satu harga tapi penerapannya masih ke pola lama," ucapnya.

Raffli mengatakan pasokan BBM yang masuk ke SPBU Kompak di Desa Malakoni hanya dapat dinikmati warga selama seminggu.

Selanjutnya BBM di SPBU kosong tapi tersedia di warung-warung pengecer dengan harga mencapai Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per liter.

"Kami tidak tahu ini kewenangan siapa untuk menertibkan. Seharusnya BBM itu dijual sampai habis di SPBU," kata dia.

Warga Enggano lainnya Zakaria Kauno pun mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam melayani kebutuhan BBM di pulau terluar itu.

Sebab, setiap tahun saat kapal feri Pulo Tello yang selama ini menjadi andalan untuk transportasi menjalani "docking" maka pengangkutan BBM ke Enggano akan terhenti.

"Seperti saat ini misalnya sudah sebulan lebih BBM tidak masuk ke Enggano karena kapal feri `docking`," kata Zakaria.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Budi Djatmiko mengatakan kapal feri Pulo Tello akan berlayar dari Jakarta menuju Bengkulu pada Senin (5/1) sore dan berlayar dari Kota Bengkulu menuju Enggano pada Rabu (7/1) sore.***1***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018