Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kendaraan patroli milik Polisi Sektor Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu menjadi sarana transportasi para pelajar SMA menuju sekolah akibat kekosongan bahan bakar minyak (BBM) di satu-satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak di Desa Malakoni.

"Beberapa hari ini mobil patroli dari Polsek jadi angkutan umum anak-anak pelajar ke sekolah karena motor mereka kehabisan BBM," kata Kepala Desa Apoho Kecamatan Enggano, Reddy Halomen saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan kekosongan BBM di pulau terluar itu hampir melumpuhkan aktivitas masyarakat, termasuk angkutan pelajar menuju sekolah.

Para pelajar dari desa Kahyapu, Banjarsari, Apoho, Meok dan Malakoni, biasanya menggunakan kendaraan roda dua menuju sekolah mereka yang berada di Desa Kaana.

"Kalau tidak ada angkutan lain seperti mobil patroli ini, maka anak-anak sekolah ini terpaksa absen atau tidak sekolah," katanya.

Reddy menambahkan kekosongan BBM di Pulau Enggano berlangsung hampir satu bulan. Pasokan terakhir dikirim melalui kapal feri Pulo Tello pada 24 Desember 2017.

Sebelumnya Manajer Region Communication & CSR Pertamina Sumbagsel, Hermansyah mengatakan pengiriman BBM ke pulau di tengah Samudera Hindia itu terkendala angkutan kapal.

"Biasanya kapal feri Pulo Tello yang membawa BBM ke Enggano tapi dalam sebulan ini, kapal feri menjalani perawatan rutin," kata Hermansyah.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Budi Djatmiko mengatakan kapal feri Pulo Tello baru merapat di Pelabuhan Pulau Baai dan direncanakan berlayar ke Enggano pada Rabu (7/1) sore.***1***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018