Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Film berjudul "Gading" karya sineas Bengkulu yang telah lolos di Lembaga Sensor Film RI, mengangkat kisah legenda Putri Gading Cempaka, tokoh cerita rakyat asal Bengkulu.
"Kami ingin mengenalkan tokoh cerita rakyat asal Bengkulu ke dalam film fiksi Gading," kata Sofian Ramadhan, sutradara film pendek Gading di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan film berdurasi 45 menit yang mengambil latar atau `setting` di kawasan Gunung Bungkuk di Kabupaten Bengkulu Tengah itu akan segera tayang di bioskop berjaringan nasional pada akhir bulan ini.
Film produksi Rafflesia Motions Bengkulu tersebut dinyatakan lolos sensor oleh dewan sensor film dan segera ditayangkan di bioskop di Bengkulu.
"Untuk tahap awal akan ditayangkan di bioskop yang memiliki jaringan nasional dan pemutaran perdana digelar di Bengkulu," kata dia.
Sofian mengatakan film tersebut bertujuan mengenalkan tokoh legenda lokal Putri Gading Cempaka, dari Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu kepada generasi muda.
Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Nurni Chaniago ini berkisah tentang Sultan, seorang pria asal Kota Aceh yang tengah berlibur seorang diri ke Kota Bengkulu.
Dikisahkan, di satu sudut pantai di Kota Bengkulu, Sultan bertemu dengan Gading, sosok wanita yang misterius.
Setelah perkenalan itu, entah mengapa Sultan mengkhawatirkan keadaan Gading. Bukan karena kecantikannya, bukan pula untuk menjadikannya kekasih, tapi hendak menolongnya dari kemuraman. Dalam upayanya menemukan penyebab kemuraman Gading justru membuat Sultan menemukan jati dirinya.
Film berdurasi 45 menit yang diproduseri Riri Damayanti, anggota DPD asal daerah pemilihan Bengkulu itu melibatkan 13 orang pemain dan 26 orang kru.
Lebih lanjut, Sofian mengharapkan kehadiran ?Gading? mampu menginspirasi pembuat film pendek lainnya untuk memperbanyak film tentang materi cerita rakyat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Kami ingin mengenalkan tokoh cerita rakyat asal Bengkulu ke dalam film fiksi Gading," kata Sofian Ramadhan, sutradara film pendek Gading di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan film berdurasi 45 menit yang mengambil latar atau `setting` di kawasan Gunung Bungkuk di Kabupaten Bengkulu Tengah itu akan segera tayang di bioskop berjaringan nasional pada akhir bulan ini.
Film produksi Rafflesia Motions Bengkulu tersebut dinyatakan lolos sensor oleh dewan sensor film dan segera ditayangkan di bioskop di Bengkulu.
"Untuk tahap awal akan ditayangkan di bioskop yang memiliki jaringan nasional dan pemutaran perdana digelar di Bengkulu," kata dia.
Sofian mengatakan film tersebut bertujuan mengenalkan tokoh legenda lokal Putri Gading Cempaka, dari Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu kepada generasi muda.
Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Nurni Chaniago ini berkisah tentang Sultan, seorang pria asal Kota Aceh yang tengah berlibur seorang diri ke Kota Bengkulu.
Dikisahkan, di satu sudut pantai di Kota Bengkulu, Sultan bertemu dengan Gading, sosok wanita yang misterius.
Setelah perkenalan itu, entah mengapa Sultan mengkhawatirkan keadaan Gading. Bukan karena kecantikannya, bukan pula untuk menjadikannya kekasih, tapi hendak menolongnya dari kemuraman. Dalam upayanya menemukan penyebab kemuraman Gading justru membuat Sultan menemukan jati dirinya.
Film berdurasi 45 menit yang diproduseri Riri Damayanti, anggota DPD asal daerah pemilihan Bengkulu itu melibatkan 13 orang pemain dan 26 orang kru.
Lebih lanjut, Sofian mengharapkan kehadiran ?Gading? mampu menginspirasi pembuat film pendek lainnya untuk memperbanyak film tentang materi cerita rakyat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018