Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini membutuhkan penambahan lemari penyimpanan darah guna menjaga kualitas ketersediaan darah yang ada.

"Saat ini lemari penyimpanan darah punya kita hanya bisa menampung 100 kantong darah, kami berharap ada bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat untuk pengadaan lemari berkapasitas lebih besar," kata Ketua PMI Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah di Rejang Lebong, Selasa.

Terbatasnya kapasitas kulkas penyimpanan darah yang ada di PMI Rejang Lebong, katanya, membuat darah yang dihimpun dari berbagai kegiatan donor darah yang dilakukan instansi pemerintah maupun swasta tidak bisa ditampung lebih maksimal.

Darah yang tidak tertampung ini mereka kirimkan ke PMI lainnya di Provinsi Bengkulu yang membutuhkan stok darah, dan bahkan sampai ke PMI Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, mengingat kebutuhan darah di Rejang Lebong per bulannya masih berkisar 300 kantong.

"Darah yang terkumpul pada acara donor darah yang dilaksanakan Minggu (25/2) terkumpul 184 kantong darah. Karena lemari penyimpanan kita kapasitasnya terbatas jadi, sisa 100 kantong darah kami kirim ke PMI Bengkulu," ujarnya.

Sedangkan sarana lainnya yang mereka butuhkan, tambah dia, ialah ketersediaan kendaraan ambulans untuk mengangkut masyarakat yang hendak berobat ke rumah sakit maupun puskesmas atau keperluan donor darah.

Sementara itu stok darah yang ada di PMI Kabupaten Rejang Lebong sekarang, kata Hendra Wahyudiansyah yang biasa dipanggil Bonbon ini, sebanyak 104 kantong dengan rincian darah A sebanyak 30 kantong, darah B 30 kantong, darah AB sebanyak sembilan kantong dan darah O sebanyak 35 kantong.

"Untuk pasien kelas III yang membutuhkan darah dan menjalani perawatan di RSUD Curup, ini tidak dikenakan biaya penggantian kantong darah sebesar Rp250.000, dengan dibuktikan identitas kependudukan yang masih berlaku," ujar Bonbon.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018