Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Petani di Desa Tunggang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengusulkan lahan seluas delapan hektare yang berada di dalam kawasan hutan produksi terbatas di desa itu untuk ditanami padi gogo melalui program upaya khusus swasembada padi, jagung dan kedelai tahun ini.

"Kami membuka lahan seluas delapan hektare dalam hutan di desa ini. Kami berharap lahan tersebut bisa ditanami padi melalui program Upsus Pajale," kata petani dari Desa Tunggang Dedi di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, ada beberapa petani di wilayah itu yang memiliki lahan yang luasnya mencapai delapan hektare dalam kawasan hutan produksi terbatas tersebut.

Petani setempat mendapatkan lahan dalam hutan tersebut dengan cara membeli lahan tersebut melalui salah seorang warga di wilayah tersebut.

"Lahan itu telah ditanami kelapa sawit. Kami berharap selanjutnya lahan itu bisa ditanami padi melalui program Upsus Pajale," ujarnya.

Ia mengatakan, beberapa petani di wilayah itu siap membantu menanam tanamam padi gogo atau kering yang dinilai cocok di lahan seluas delapan hektare dalam kawasan hutan itu.

Sementara Kabid Tanaman Pangan dan Holtukultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat sebelumnya mengatakan calon lokasi lahan yang diusulkan mendapatkan program ini salah satunya lahan perkebunan kelapa sawit, lahan perkebunan karet, lahan kosong, lahan yang sudah punya hak guna usaha dan lahan dalam kawasan hutan negara.

"Semua lahan yang ada di daerah itu bisa diusulkan mendapat program Upsus Pajale," ujarnya.

Baca juga: Penerima program mina padi harus paham teknologi
 

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018