Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengkampanyekan gerakan "He for She" yaitu mendorong keterlibatan laki-laki untuk mewujudkan kesetaraan gender dan menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Memutus mata rantai kekerasan pada perempuan dan anak merupakan tanggung jawab kita semua," kata Yohana saat kampanye "He for She" di Bendungan Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Kamis.

Menteri mengatakan misi perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan merupakan salah satu misi utama pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Selain penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Indonesia juga fokus pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) serta peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan pengambilan kebijakan.

"Untuk itulah makanya saya mengajak seluruh masyarakat menjadi duta kampanye `He for She` karena kampanye ini tidak hanya melindungi perempuan tapi juga berperan memajukan bangsa," katanya.

Kampanye "He For She" terus digalakkan karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih mendominasi dengan 156 kasus pada anak-anak dan 103 kasus kekerasan pada perempuan.

Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan pemerintah daerah mendukung kampanye "He for She" dengan membentuk 2.632 orang anggota Satuan Tugas Penanganan Perempuan dan Anak (Satgas PPA).

Kasus kekerasan pada perempuan dan anak terus menurun dari sebanyak 513 kasus pada 2015 menjadi 265 kasus pada 2017.

Karena itu, semangat perlindungan perempuan dan anak perlu terus ditularkan oleh pemerintah daerah ke tengah masyarakat dengan mengoptimalisasikan peran masyarakat khususnya laki-laki dalam perlindungan, pencegahan serta pendampingan korban kekerasan.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018