Mukomuko (Antaranews Mukomuko) - Produksi gabah kering panen milik petani di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada musim tanam (MT) kedua padi sawah tahun 2017 sekitar 2,5 ton per hektare, menurun sebesar 50 persen dibandingkan sebelumnya.

"Sebelumnya, produksi gabah kering panen di wilayah ini sekitar lima ton per hektare, kini sekitar 2,5 ton, menurun 50 persen," kata Kepala Desa Pulau Makmur Ramli di Mukomuko, Sabtu.

Menurutnya, produksi gabah kering panen pada MT kedua padi sawah di wilayah itu menurun drastis diduga karena pengaruh cuaca musim panas yang melanda wilayah ini pada tahun sebelumnya.

Karena cuaca musim panas tersebut membuat benih padi di dalam lokasi penyemaian menjadi lama ditanami di lahan persawahan tersebut.

"Umur benih terlalu tua sehingga berpengaruh terhadap hasil panen," ujarnya.

Ia mengatakan, petani di wilayah itu menggunakan mesin pompa air untuk pengairan sawah tadah hujan pada tahun 2017. Sedangkan bantuan selang panjang dari pemerintah daerah setempat.

Petani setempat, katanya, menggunakan selang panjang bantuan dari pemerintah setempat untuk menjangkau lahan persawahan tadah hujan yang berada jauh dari sumber air sungai.

Untuk selanjutnya, ia mengatakan, petani di wilayah itu membutuhkan bangunan sumur bor dan embung untuk menampung air untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah itu.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018