Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik merilis total ekspor Provinsi Bengkulu naik pesat pada Februari 2018 bahkan pertumbuhannya mencapai 86,06 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Pada Februari ini total ekspor Provinsi Bengkulu mencapai mencapai 22,45 juta dolar AS, sementara pada Januari nilainya hanya 12,07 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Budi Hardiyono, di Bengkulu, Selasa.

Total ekspor tertinggi yang didata melalui Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, kata dia, yakni untuk komoditas batu bara, dengan nilai 9,47 juta dolar AS.

BPS juga mencatat komoditas lainnya yang diekspor melalui pelabuhan ini, yaitu cangkang sawit dengan nilai ekspor 1,04 juta dolar AS. Komoditas karet tak terlihat perputaran transaksinya pada Februari 2018 di Pelabuhan Pulau Baai.

Provinsi Bengkulu tidak hanya mengekspor lewat pelabuhan miliknya, namun juga ada sebagian komoditas alam setempat yang diekspor ke berbagai negara tujuan melalui beberapa pelabuhan provinsi tetangga.

Bengkulu mengekspor komoditas alamnya sebesar 5,84 juta dolar AS lewat Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat, komoditas yang diekspor lewat pelabuhan ini di antaranya cangkang sawit, dan batu bara.

Begitu juga di Pelabuhan Sungai Musi Boom Baru, Bengkulu mengekspor komoditas karet sebesar 3,26 juta dolar AS, dan di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 2,81 juta dolar AS.

"Lewat Tanjung Priok, Bengkulu mengekspor karet, kayu olahan dan paket pos," ujar Budi.

Nilai impor Provinsi Bengkulu pada Februari 2018 tercatat mengalami penurunan bahkan mencapai 48,21 persen atau hanya 0,62 juta dolar AS saja, komoditas yang diimpor yakni aspal dari Singapura serta barang lainnya dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura.

Nilai yang dibukukan pada Januari 2018 jauh lebih baik, Bengkulu mampu mengimpor sebesar 1,20 juta dolar AS.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018