Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Penyidik Kepolisian Resor Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akhirnya memperbolehkan oknum siswa SMKN 1 daerah itu yang tersandung masalah hukum untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Ordiva melalui Kasat Reskrim AKP Chusnul Qomar didampingi Kanit Perlindungan Anak dan Perempuan Ipda Deny Fita Mochtar bertempat di SMKN 1 Rejang Lebong, Selasa, mengatakan pemberian izin kepada BP (18) tersangka kasus pelanggaran UUPA Nomor 35/2014 tersebut diberikan selama pelaksanaan UNBK dilangsungkan dengan pengawalan petugas.

"Tersangka BP ini sudah diizinkan mengikuti pelaksanaan UNBK tingkat SMK sampai dengan selesai bahkan untuk ujian susulan nantinya, dia selama mengikuti UNBK dalam pengawalan petugas Polres Rejang Lebong," kata Ipda Deni Fita.

Pemberian izin oleh pihak kepolisian itu setelah ada surat resmi dari pihak sekolah, kendati pengajuannya baru disampaikan pada hari pertama pelaksanaan, yakni Senin (2/4) sehingga hari pertama itu tersangka BP tidak bisa mengikutinya karena izinnya masih diproses.

Pengawalan terhadap tersangka BP dilakukan oleh dirinya bersama dengan empat orang petugas Polres Rejang Lebong berpakaian preman. Pengawalan dilakukan dengan cara berjaga di depan pintu kelas tempat yang bersangkutan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan tergabung dalam sesi kedua yang dimulai pukul 10.00 WIB.

Tersangka BP yang ditangkap satuan PPA Rejang Lebong pada 28 Maret lalu itu, selain diberikan kesempatan mengikuti UNBK juga dipersilahkan belajar di ruangan tahanan mapolres setempat, mengingat buku pelajaran dan pakaian sekolah juga sudah diantar pihak keluarga ke sel tahanan.

Sementara itu, humas SMKN 1 Rejang Lebong, Mirliani ditempat yang sama menjelaskan, oknum siswanya itu diberikan kesempatan oleh penyidik Polres Rejang Lebong untuk mengikuti UNBK mulai hari kedua pelaksanaannya.

"Saat ini anak kita yang tersandung permasalahan hukum itu sudah diberikan kesempatan mengikuti UNBK, sedangkan untuk pelaksanaan UNBK hari pertama yang belum diikutinya akan diikutsertakan pada ujian susulan tanggal 17 dan 18 April mendatang," ujarnya.

Pada pelaksanaan UNBK SMK hari kedua di daerah itu tidak terjadi gangguan baik adanya pemadaman listrik maupun gangguan jaringan internet. Dari 12 sekolah pelaksana UNBK dengan jumlah siswa yang terdaftar sebanyak 1.169 siswa, pada hari pertama tidak hadir 30 peserta dan hari kedua 33 peserta.

Baca juga: Wali Kota: Jangan percaya "bocoran" jawaban UNBK
Baca juga: Ditahan polisi, seorang pelajar batal ikut UNBK

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018