Lubukbasung, Sumbar (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 21 anak asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Putra, Kecamatan Lubukbasung Kabupaten Agam, Sumatera Barat, keracunan makanan setelah memakan hidangan di salah satu rumah warga saat syukuran beberapa hari lalu.
Penggurus Harian Panti Asuhan Muhammadiyah Kecamatan Lubukbasung Jen Jasman di Sumbar, Rabu, mengatakan, 21 dari 35 anak asuh panti asuhan mengalami pusing, muntah-muntah dan diare selama dua hari., dari julah itu sekitar 17 orang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung, dua orang sedang perjalanan menuju ke Provinsi Jambi dan dua orang di Kota Padang.
"Mereka ini sedang dalam perawatan dan empat anak lagi sedang di luar daerah dan informasi terakhir mereka ini masih mengalami muntah-muntah dan kepalanya pusing," kata Jen Jasman.
Ke 21 anak tersebut yakni, Sandra Gunawan (17), Jefri Wendri (17), Muhammad Zen Ramadhan (15), Amrizal (15), Hendra Efendi (17), Firdaus (8), Nanang (8), Edi Supriadi (17), Rendi Mulia Putra (17), Zulriardi (22), Belgia (10), Aldi (11), Andika (11), Tomi Midya (15), Adip (17), Khairul (17), Aceng (15), Hendri (21), Herman (21), Yanto (20) dan Gunawan (21).
Ia mengatakan, musibah ini terjadi setelah mereka mendapat undangan untuk menghadiri syukuran di Pasar Baringgin Kecamatan Lubukbasung, Senin (26/12) pukul 16.00 WIB dan di Perumahan Talago Kecamatan Lubukbasung pukul 17.00 WIB.
Sekitar pukul 21.00 WIB, kata dia, anak asuhannya muntah-muntah, pusing dan diare, saat itu lima anak asuhnya dilarikan ke RSUD Lubukbasung, hingga keesokan harinya, Selasa (27/12) pukul 16.00 WIB, bertambah menjadi 17 anak yang mencicipi makanan saat syukuran tersebut masih mengalami muntah, pusing dan diare sehingga mereka juga dibawa ke RSUD Lubukbasung.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung Hendri Rusdian mengatakan, akan menyelidiki penyebab keracunan ini dan sampel makanan akan dibawa ke laboratorium.
"Saat ini kita belum mengetahui penyebab keracunan bagi anak panti ini dan untuk pertolongan pertama mereka dirawat di UGD RSUD Lubukbasung dan ada sekitar delapan anak diinfus," tambahnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Syafirman meminta pihak medis agar menangani musibah ini dengan cepat supaya tidak ada korban jiwa dan segera periksa sampel makanan, untuk biaya perawatan selama di RSUD Lubukbasung, kata dia, akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Agam sampai mereka sembuh. Hal ini mengingat mereka anak asuh panti asuhan sehingga menjadi tangung jawab pemerintah.
Anggota DPRD Kabupaten Agam Syahmendra Putra mengimbau kepada warga yang melakukan syukuran agar teliti dan periksa makanan yang akan dihidangkan kepada undangan, hal itu bertujuan agar undangan tidak menjadi korban keracunan saat menyantap hidangan," tambahnya.(ANT-205)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
Penggurus Harian Panti Asuhan Muhammadiyah Kecamatan Lubukbasung Jen Jasman di Sumbar, Rabu, mengatakan, 21 dari 35 anak asuh panti asuhan mengalami pusing, muntah-muntah dan diare selama dua hari., dari julah itu sekitar 17 orang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung, dua orang sedang perjalanan menuju ke Provinsi Jambi dan dua orang di Kota Padang.
"Mereka ini sedang dalam perawatan dan empat anak lagi sedang di luar daerah dan informasi terakhir mereka ini masih mengalami muntah-muntah dan kepalanya pusing," kata Jen Jasman.
Ke 21 anak tersebut yakni, Sandra Gunawan (17), Jefri Wendri (17), Muhammad Zen Ramadhan (15), Amrizal (15), Hendra Efendi (17), Firdaus (8), Nanang (8), Edi Supriadi (17), Rendi Mulia Putra (17), Zulriardi (22), Belgia (10), Aldi (11), Andika (11), Tomi Midya (15), Adip (17), Khairul (17), Aceng (15), Hendri (21), Herman (21), Yanto (20) dan Gunawan (21).
Ia mengatakan, musibah ini terjadi setelah mereka mendapat undangan untuk menghadiri syukuran di Pasar Baringgin Kecamatan Lubukbasung, Senin (26/12) pukul 16.00 WIB dan di Perumahan Talago Kecamatan Lubukbasung pukul 17.00 WIB.
Sekitar pukul 21.00 WIB, kata dia, anak asuhannya muntah-muntah, pusing dan diare, saat itu lima anak asuhnya dilarikan ke RSUD Lubukbasung, hingga keesokan harinya, Selasa (27/12) pukul 16.00 WIB, bertambah menjadi 17 anak yang mencicipi makanan saat syukuran tersebut masih mengalami muntah, pusing dan diare sehingga mereka juga dibawa ke RSUD Lubukbasung.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung Hendri Rusdian mengatakan, akan menyelidiki penyebab keracunan ini dan sampel makanan akan dibawa ke laboratorium.
"Saat ini kita belum mengetahui penyebab keracunan bagi anak panti ini dan untuk pertolongan pertama mereka dirawat di UGD RSUD Lubukbasung dan ada sekitar delapan anak diinfus," tambahnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Syafirman meminta pihak medis agar menangani musibah ini dengan cepat supaya tidak ada korban jiwa dan segera periksa sampel makanan, untuk biaya perawatan selama di RSUD Lubukbasung, kata dia, akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Agam sampai mereka sembuh. Hal ini mengingat mereka anak asuh panti asuhan sehingga menjadi tangung jawab pemerintah.
Anggota DPRD Kabupaten Agam Syahmendra Putra mengimbau kepada warga yang melakukan syukuran agar teliti dan periksa makanan yang akan dihidangkan kepada undangan, hal itu bertujuan agar undangan tidak menjadi korban keracunan saat menyantap hidangan," tambahnya.(ANT-205)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011