Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menemukan kasus indikasi ternak ayam di daerah itu terserang penyakit flu burung.
"Yang terkena ini adalah ayam petelur milik pengusaha peternakan di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding dan setelah dilakukan pemeriksaan awal ini dinyatakan positif," kata Kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Rabu.
Pemeriksaan terhadap ayam petelur yang terindikasi itu tambah dia, dilaksanakan oleh pihaknya pada Sabtu (31/3) lalu, namun untuk memastikannya lagi pihaknya kemudian mengirim sample dari ternak ini ke laboratorium Puskeswan Provinsi Bengkulu.
"Nanti hasilnya akan diketahui setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, namun secara kasat mata ternak itu sudah susfect flu burung, di mana dilokasi petugas menemukan puluhan ekor ayam yang mati akibat penyakit itu," ujarnya.
Sejauh ini Kabupaten Rejang Lebong kata dia, termasuk dalam daerah endemis flu burung, kendati sepanjang 2017 lalu tidak ditemukan kasus serupa, namun tahun-tahun sebelumnya selalu ada.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu yang memiliki usaha peternakan ayam agar mengisolasi ternak yang mengalami sakit, kemudian melakukan penyemprotan disinfektan. Kemudian membakar atau mengubur ternak ayam yang terkena penyakit, dan bangkainya tidak boleh dibuang sembarangan.
Selama ini kasus flu burung yang terjadi di Rejang Lebong kata Firi Asdianto, kebanyakan menyerang ternak ayam yang diliarkan, namun pada tahun ini serangannya juga dialami ayam yang diternakkan di dalam kandang.
Penyakit flu burung ini bersifat zonosis atau penyakit hewan yang bisa menular kepada manusia dan mematikan, untuk itu warga harus waspada agar tidak menjadi korbannya, walaupun selama ini belum ada warga di daerah itu yang meninggal dunia akibat terkena flu burung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Yang terkena ini adalah ayam petelur milik pengusaha peternakan di wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding dan setelah dilakukan pemeriksaan awal ini dinyatakan positif," kata Kepala Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Rabu.
Pemeriksaan terhadap ayam petelur yang terindikasi itu tambah dia, dilaksanakan oleh pihaknya pada Sabtu (31/3) lalu, namun untuk memastikannya lagi pihaknya kemudian mengirim sample dari ternak ini ke laboratorium Puskeswan Provinsi Bengkulu.
"Nanti hasilnya akan diketahui setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, namun secara kasat mata ternak itu sudah susfect flu burung, di mana dilokasi petugas menemukan puluhan ekor ayam yang mati akibat penyakit itu," ujarnya.
Sejauh ini Kabupaten Rejang Lebong kata dia, termasuk dalam daerah endemis flu burung, kendati sepanjang 2017 lalu tidak ditemukan kasus serupa, namun tahun-tahun sebelumnya selalu ada.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu yang memiliki usaha peternakan ayam agar mengisolasi ternak yang mengalami sakit, kemudian melakukan penyemprotan disinfektan. Kemudian membakar atau mengubur ternak ayam yang terkena penyakit, dan bangkainya tidak boleh dibuang sembarangan.
Selama ini kasus flu burung yang terjadi di Rejang Lebong kata Firi Asdianto, kebanyakan menyerang ternak ayam yang diliarkan, namun pada tahun ini serangannya juga dialami ayam yang diternakkan di dalam kandang.
Penyakit flu burung ini bersifat zonosis atau penyakit hewan yang bisa menular kepada manusia dan mematikan, untuk itu warga harus waspada agar tidak menjadi korbannya, walaupun selama ini belum ada warga di daerah itu yang meninggal dunia akibat terkena flu burung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018