Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah mendirikan rumah pintar Pemilu untuk masyarakat di daerah itu.
Komisioner KPU Rejang Lebong, Mansurudin di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan pendirian rumah pintar Pemilu tersebut sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat setempat yang meliputi informasi tentang pelaksanaan Pemilu yang dilaksanakan dalam wilayah Rejang Lebong.
"Di rumah pintar Pemilu ini selain berisikan informasi pelaksanaan Pemilu di Rejang Lebong dari tahun ke tahun juga tahapan-tahapannya maupun proses gugatan Pemilu dan lain-lain," katanya.
Untuk memenuhi ketersediaan informasi dan dokumen pendukung pelaksanaan Pemilu mulai dari era Presiden Soekarno hingga saat ini, pihaknya tengah mengumpulkan berbagai dokumen Pemilu maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan di Rejang Lebong.
Sejauh ini data yang sudah berhasil mereka himpun tambah dia, baru sebatas data dari pelaksanaan Pemilu 2004 lalu, karena pelaksanaannya sudah dilakukan oleh KPU. Rumah pintar Pemilu untuk masyarakat Rejang Lebong. (Foto Antarabengkulu)
Sedangkan untuk data Pemilu dari dibawah tahun 2004, saat Kabupaten Rejang Lebong belum dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong masih mereka cari.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong dan daerah lainnya yang masih menyimpang dokumen pelaksanaan Pemilu sejak 1955 lalu sampai tahun 2000-an, agar disampaikan kepada pihaknya sehingga akan mereka foto copy untuk dijadikan bahan informasi kepada warga.
Keberadaan rumah pintar Pemilu ini nantinya akan terbuka bagi masyarakat di daerah itu, bentuknya seperti perpustakaan yang menyiapkan bacaan dan dokumen pelaksanaan Pemilu dalam bentuk cetak maupun data digital yang disiapkan dalam komputer sehingga masyarakat bisa mengetahuinya dari masa ke masa.
"Rumah pintar Pemilu ini akan diluncurkan pada tanggal 21 April mendatang bersamaan dengan pagelaran seni budaya dalam rangka menyosialisasikan Pemilu serentak 2018," ujarnya.
