Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kelompok masyarakat sipil Bengkulu meminta tim sapu bersih pungutan liar mengawasi proses seleksi calon anggota Komisi Informasi Publik (KIP) yang saat ini sudah masuk tahap seleksi di Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.

"Tim saber pungli perlu proaktif mengawasi proses ini karena ada potensi suap dalam proses ini," kata Ketua Yayasan Merah Putih Bengkulu, Yamin Ginting di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan saat ini ada 15 nama calon anggota KIP hasil seleksi tim yang disampaikan ke Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu. Dari sebanyak 15 orang calon tersebut akan dipilih lima nama yang menjadi komisioner.

Proses seleksi di tingkat legislator tersebut menurut Yamin akan menentukan kualitas komisioner KIP yang terpilih untuk ditetapkan oleh Gubernur Bengkulu.

"Ada 15 nama yang lolos ke seleksi di legislatif, mereka ini berprofesi sebagai birokrat, profesional, jurnalis dan lain-lainnya," ucapnya.

Proses seleksi yang transparan dan jujur kata Yamin penting diwujudkan sehingga tim saber pungli dan kelompok masyarakat diharapkan turut mengawasi proses seleksi tersebut.

Ia mengharapkan anggota komisioner KIP yang terpilih berjumlah lima orang harus mencerminkan unsur dari pemerintah dan unsur masyarakat.

Sebelumnya Ketua Tim Seleksi Komisioner KIP Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan kewenangan tim seleksi sudah berakhir setelah menyerahkan 15 nama calon anggota ke Komisi I DPRD.

"Untuk kelulusan para kandidat menjadi kewenangan penuh Komisi I DPRD provinsi," kata dia.

Hamka mengatakan tim menyeleksi 15 calon anggota tersebut dari 38 peserta yang mendaftarkan diri.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018