Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Yayasan Pusat Pendidikan untuk Perempuan dan Anak (Pupa) Bengkulu memfasilitasi pembentukan sekolah ramah anak dengan mendorong pembentukan kelompok kerja penanganan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak di sekolah.

"Tahap pertama ini kami uji coba di SD Negeri 36 Kota Bengkulu," kata Koordinator Program Yayasan Pupa Bengkulu, Grasia Renata Lingga di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan Pupa telah memfasilitasi pembentukan kelompok kerja penanganan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dihadiri seluruh guru dan kepala sekolah tersebut.

Gagasan pembentukan kelompok kerja tersebut kata Grasia telah diinisiasi sejak 2015 dengan menggelar diskusi di setiap kelas secara bergantian yang dijadwalkan setiap hari Sabtu.

"Kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya segala bentuk kekerasan di sekolah," ucapnya.

Penghapusan segala bentuk kekerasan tersebut diproyeksikan berlangsung perlahan namun menjadi perhatian seluruh pihak mulai dari guru dan para murid.

Setelah melakukan pendampingan dan berdiskusi secara rutin, atas kesadaran dari pihak sekolah mengenai pentingnya kelompok kerja dan alur penanganan di sekolah.

Kepala SD Negeri 36, Heny Harti yang menerbitkan surat keputusan kelompok kerja tersebut mengatakan sekolah yang aman dan ramah membuat anak-anak dan guru-guru akan semakin nyaman berada di sekolah.

"Ke depan, pihak sekolah akan menyusun jadwal untuk belajar bersama orang tua dan guru tentang bagaimana membangun sekolah yang ramah anak," ucapnya.

Lebih lanjut, Grasia mengatakan pembentukan kelompok kerja ini diharapkan menyebar ke sekolah-sekolah lain sehingga semakin banyak sekolah yang tahu dan sadar mengenai pentingnya suasana yang nyaman dan aman untuk proses belajar mengajar, terutama membangun lingkungan yang jauh dari segala bentuk kekerasan.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018