Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah stok beras di perusahaan itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga September 2018.

Kepala Subdivre Bulog Rejang Lebong, Rudi Adlyn Damanik di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan stok beras yang mereka miliki saat ini sebanyak 1.500 ton terdiri dari stok yang ada di gudang Subdivre Bulog Rejang Lebong sebanyak 1.000 ton dan gudang Bulog di Kepahiang 500 ton, sedangkan yang masih dalam perjalanan sebanyak 2.000 ton.

"Stok Bulog Divre Rejang Lebong yang ada saat ini 1.500 ton dan yang masih dalam perjalanan sebanyak 2.000 ton, stok yang ada ini diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat dalam tiga kabupaten selama Ramadhan, lebaran dan hingga September nanti," katanya.

Stok beras yang ada di Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten yakni Rejang Lebong, Kepahiang dan Kabupaten Lebong, tambah dia, jika nantinya masih dianggap kurang maka pihaknya akan segera mengajukan penambahan ke pemerintah pusat.

Dijelaskan Rudi, selain stok beras untuk kebutuhan pemerintah seperti bantuan bencana alam maupun untuk operasi pasar dengan kualitas medium.

Selain itu, Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong juga membeli beras dari petani dengan kualitas medium yang dalam kesehariannya diperjualbelikan kepada masyarakat dengan harga yang cukup terjangkau.

"Kalau beras yang dibeli dari masyarakat ini kami jual kepada masyarakat seharga Rp16.000 per cupak atau seberat 1,6 kg seharga Rp16.000 atau per kilogramnya Rp10.000. Beras ini kalau dijual pedagang umum seharga Rp17.000 per cupak atau Rp10.625 per kg," ujarnya.

Beras jenis premium yang mereka jual itu selain dijual ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan pedagang juga mulai dipasok ke sejumlah BUMDes di Kabupaten Kepahiang yang sudah menjalin kerja sama untuk unit usaha penjualan bahan pokok di masing-masing desa dengan memanfaatkan pembiayaan dana desa.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018