Bengkulu (Antara) - Dewan Pimpinan Wilayah Nasional Demokrat yakin mampu mengalahkan dua petahana dan satu calon independen dalam persaingan Pemilihan Kepala Daerah Kota Bengkulu, 27 Juni 2018.
"Di kabupaten-kabupaten sudah ada yang menjadi wakil bupati dan bupati, dan kami yakin kader Nasdem akan menjadi Wali Kota Bengkulu. Kalau ternyata kalah saya siap mundur dari jabatan ketua," kata Ketua DPW Nasdem Provinsi Bengkulu Dedi Hermansyah, di Bengkulu, Minggu.
Sampai saat ini, katanya, elektabilitas calon yang diusung parpol tersebut berkoalisi bersama PKS dan PPP terus menanjak. Masyarakat terus menunjukkan ketertarikan terhadap calon yang disuguhkan Nasdem.
Dengan menangnya kader Nasdem nantinya tentu akan semakin memperkuat basis mereka di Provinsi Bengkulu, dan juga manjadi modal besar pada pertarungan Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019.
Saat ini, kader Nasdem sudah menempati jabatan Bupati di Kabupaten Kepahiang, wakil bupati di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Utara, serta sejumlah unsur pimpinan DPRD. Di Kota Bengkulu sendiri, Nasdem merupakan parpol pemenang Pemilu Legislatif 2014, dan mengunci kursi ketua.
Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh saat berkunjung ke Bengkulu optimsitis kadernya yakni Erna Sari Dewi layak memimpin Kota Bengkulu.
"Kalau memang rakyat Bengkulu mau pilihan wajah yang menarik ya pilih calon Nasdem, ada kemampuan, pikiran dan wawasan visi yang baik," ujarnya.
Pada 12 Februari 2018, KPU menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Di kabupaten-kabupaten sudah ada yang menjadi wakil bupati dan bupati, dan kami yakin kader Nasdem akan menjadi Wali Kota Bengkulu. Kalau ternyata kalah saya siap mundur dari jabatan ketua," kata Ketua DPW Nasdem Provinsi Bengkulu Dedi Hermansyah, di Bengkulu, Minggu.
Sampai saat ini, katanya, elektabilitas calon yang diusung parpol tersebut berkoalisi bersama PKS dan PPP terus menanjak. Masyarakat terus menunjukkan ketertarikan terhadap calon yang disuguhkan Nasdem.
Dengan menangnya kader Nasdem nantinya tentu akan semakin memperkuat basis mereka di Provinsi Bengkulu, dan juga manjadi modal besar pada pertarungan Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019.
Saat ini, kader Nasdem sudah menempati jabatan Bupati di Kabupaten Kepahiang, wakil bupati di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Utara, serta sejumlah unsur pimpinan DPRD. Di Kota Bengkulu sendiri, Nasdem merupakan parpol pemenang Pemilu Legislatif 2014, dan mengunci kursi ketua.
Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh saat berkunjung ke Bengkulu optimsitis kadernya yakni Erna Sari Dewi layak memimpin Kota Bengkulu.
"Kalau memang rakyat Bengkulu mau pilihan wajah yang menarik ya pilih calon Nasdem, ada kemampuan, pikiran dan wawasan visi yang baik," ujarnya.
Pada 12 Februari 2018, KPU menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018