Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Badan Pusat Statistik merilis perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan pertama 2018 mampu tumbuh 5,08 persen (year on year), atau sedikit lebih baik dari pertumbuhan nasional yang tumbuh 5,06 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani di Bengkulu, Senin menyebutkan, jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2017, perekonomian daerah itu memang sedikit melambat, karena kala itu mampu tumbuh 5,21 persen, namun masih dalam jalur yang diproyeksikan pemerintah.

"Penyokong terbesar tidak tumbuh dengan bagus. Pertanian merupakan penyokong terbesar dengan share sebesar 28 persen, namun hanya tumbuh 3,3 persen," kata dia.

Malah pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 11,81 persen, selanjutanya jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,37 persen.

Tetapi ketiga sektor ini, kata Dyah, bukanlah penyumbang terbesar, pengaruhnya terhadap perekonomian sedikit sekali, karena proporsinya hanya sekitar 0,9 persen sampai lima persen saja.

"Pertumbuhan tinggi tapi share terhadap perekonomian kecil, dan share besar namun pertumbuhan kecil, hal ini yang membuat perekonomian Bengkulu tidak mampu berada pada angka yang lebih tinggi," kata dia lagi.

Perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan pertama 2018 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto atau PDRB atas dasar harga berlaku, nilainya mencapai Rp16,01 triliun. Jika dengan standar atas dasar

harga konstan 2010, maka nilainya sebesar Rp10,82 triliun.

"Tapi kita masih optimis pada triwulan selanjutnya akan tumbuh lebih baik, karena konsumsi masyarakat akan meningkat sejak triwulan II 2018, dan begitu juga harapannya terhadap konsumsi pemerintah," ujarnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018