Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu berencana mengembangkan tanaman kedelai lokal di dua daerah yaitu Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang.

Tanaman kedelai di dua daerah itu sangat cocok karena produksinya berkisar 2,5 hingga 3 ton per hektare, kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Edy Nevian, Rabu.

"Tapi mulai tahun depan kami memprogramkan pengembangan bibit varitas baru hasil penelitian para ahli di Universitas Bengkulu karena akan menggeser varietas lokal selama ini," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan data hasil penelitian dari Universitas Bengkulu (Unib) bahwa ada varitas kedelai cukup baik untuk dikembangkan.

Selama ini, hasil penelitian tentang produk pertanian dari para ahli di Unib belum bisa dikembangkan, katanya.

"Mudah-mudahan mulai 2013 akan dianggarkan dana khusus pengembangan varitas unggulan pertanian dari Unib tersebut, khususnya bibit kacang kedelai," katanya.

Bila Bengkulu sudah memiliki varitas kedelai sendiri, maka bisa menekan pasokan kedelai impor yang selama ini menjadi andalan para produsen tahu dan tempe di daerah itu, ujarnya.

Sementara itu, pemulia tanaman kedelai Universitas Bengkulu Ir Dotti Suryati mengatakan, pemerintah daerah mestinya mulai mendukung program pegembangkan tanaman kedelai lokal untuk mengantisipasi kelangkaan stok kedelai.

Kedelai lokal selama ini harga lebih mahal, tapi rasanya lebih enak bila dibandingkan kedelai impor, dengan demikian Unib sudah memiliki varitas unggul ke delelai untuk dikembangkan di daerah itu.

Varitas kedelai dihasilkan Fakultas Pertanian Unib saat ini K DS4 yang dapat menghemat pemakain pupuk dan tahan serangan hama.

Namun pengembangannya belum mendapat dukungan serius dari pemerintah daerah, sehingga bila terjadi kenaikan harga kedelai impor para perodusen tahu tempe di daerah itu kebingunan.

Ia mengharapkan, ke depan Pemprov Bengkulu mulai serius mendukung pengembangan kedelai lokal, sehingga daerah dapat memilik stok kedelai yang cukup, terutama bagi kebutuhan produsen tahu tempe setempat, ujarnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012