Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Kementerian Agama Provinsi Bengkulu meminta pengusaha restoran tidak terang-terangan atau "vulgar" berjualan pada siang hari selama Ramadhan guna menghormati umat muslim yang berpuasa.

"Ya jangan vulgarlah, setidaknya ditutupi dengan tirai sehingga orang yang berjalan di depan restoran tidak melihat aktivitas di dalam," kata Kepala Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar di Bengkulu.

Memang, menurut dia, umat muslim yang benar-benar berpuasa tentu tidak akan tergoda oleh aktivitas makan siang masyarakat yang tidak menunaikan ibadah Ramadhan.

Sebab, kata dia, sudah semestinya umat muslim mengendalikan hawa, nafsu, dan amarah sebagai dasar ibadah Ramadhan. Namun dengan menutupi restoran menggunakan tirai tentunya menjadi salah satu bentuk dukungan atau rasa saling menghormati antar umat selama bulan puasa.

"Bagi yang berpuasa juga harus ikut menghargai saudara kita yang tidak berpuasa. Dengan begitu kerukunan antar umat beragama jadi senantiasa terjaga," kata dia.

Bagi usaha kuliner terbuka seperti pedagang kaki lima, Bustasar berharap mereka juga ikut menutupi tempat berjualan mereka dengan tirai atau dengan cara lain, yakni berdagang mendekati waktu berbuka.

"Kami juga mengimbau agar para pemuka agama atau tokoh lain untuk tidak berkomentar yang mengandung kontroversi, mari kita semua mengutamakan perdamaian umat," ujarnya.

Bustasar pun meyakini bahwa Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah dengan umat beragama terdamai di Indonesia. Bahkan Kanwil Kemenag Bengkulu berencana membangun satu desa percontohan kerukunan umat beragama.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018