London (Antaranews Bengkulu) - Sejumlah hal yang dilakukan pemain bertahan Liverpool Trent Alexander-Arnold telah membuat banyak pihak terpukau, maka bukan kejutan lagi bahwa ia memiliki prospek untuk meredam bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo pada final Liga Champions.

Pemain 19 tahun itu merupakan salah satu pilar dalam laju Liverpool ke final, menyambut setiap tantangan dengan ketenangan sejak menandai debut Liga Championsnya dengan gol pada fase kualifikasi ke gawang Hoffenheim pada Agustus.

Apakah penampilan yang membuatnya menjadi pemain terbaik saat mereka menang 3-0 atas Manchester City pada perempat final, leg pertama di Anfield, atau ketenangannya saat mereka menyingkirkan AS Roma di semifinal, Alexander-Arnold telah tumbuh pada setiap kesempatan.

Seandainya ia dimainkan sejak awal pertandingan melawan Real, ia akan menjadi pemain termuda sepanjang sejarah klub yang tampil di final Eropa.

Itu bukan sesuatu yang menimbulkan kecemasan bagi bek kanan belia milik Liverpool ini, demikian pula dengan prospek berhadapan dengan pemilik gelar Pemain Terbaik Dunia sebanyak lima kali Ronaldo.

Kapten Portugal itu telah memenangi empat gelar Liga Champions dengan dua klub bahkan sebelum Alexander-Arnold melakukan debutnya di kompetisi pada musim ini, namun pemain muda itu percaya bahkan pemain-pemain terbaik memiliki celah di baju perang mereka.

"Ia merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Ia melakukan hal-hal yang sukar dipercaya pada pertandingan, namun ia juga memiliki kelemahan, semua pemain memilikinya," kata lulusan akademi Liverpool itu kepada para pewarta.

"Pada Sabtu kami akan berusaha mengeksploitasi mereka dan menghentikan dia melakukan apa yang mampu dilakukannya dengan sangat baik."

Pemain bertahan itu mengatakan ia akan menyaksikan video-video Ronaldo menjelang final untuk mempelajari di mana kelemahan itu ada, namun ia tidak akan berusaha meniru pemain-pemain lain yang pernah menjinakkan pemain tersubur di kompetisi ini.

"Saya berbeda dengan yang lainnya," tuturnya. "Semua orang berbeda sebagai pemain, satu-satunya orang yang perlu saya amati adalah dia (Ronaldo). Untuk mampu mengetahui apa yang ia lakukan dan kapan ia melakukannya. Untuk dapat mengetahui apa yang akan ia lakukan merupakan hal yang sulit."

Ini merupakan cara meyakinkan diri sendiri yang tipikal dari pemain yang kepercayaan dirinya tumbuh dari kemampuannya yang membuatnya mampu mengamankan satu tempat di lini belakang Liverpool, yang telah banyak membaik sejak perekrutan Virgil van Dijk dengan rekor transfer senilai 75 jta pound pada Januari.

Bek tengah asal Belanda itu mendatangkan stabilitas di pertahanan Liverpool, yang kerap rapuh saat ditekan sebelum kedatangannya.

Sebanyak 28 gol telah masuk ke gawang mereka dari 23 pertandingan Liga Inggris sebelum kedatangan pemain Belanda itu, sedangkan hanya sepuluh gol yang bersarang di gawang mereka dari 15 pertandingan setelah itu.

"Ia merupakan pemimpin, ia memegang kendali," kata Alexander-Arnold. "Ia benar-benar memiliki otoritas. Ia selalu ingin kami tampil lebih baik. Ia merupakan pekerja keras di gym dan di lapangan latihan dan ia berusaha untuk semakin baik setiap harinya sebagaimana kami semua."

"Pada Sabtu mudah-mudahan ia melakukan apa yang telah ia lakukan sejak datang dan benar-benar menjalani pertandingan dengan baik."

Apapun yang terjadi pada Sabtu, Alexander-Arnold akan terbang ke Piala Dunia bulan depan setelah pelatih timnas Inggris Gareth Southgate memasukkan nama bek yang masih minim pengalaman itu dalam skuadnya yang berisi 23 pemain untuk turnamen akbar tersebut.

"Ini merupakan saat-saat yang menyenangkan. Ini tergantung kepada rekan-rekan setim saya dan semua orang yang telah membantu saya menjadi lebih baik, sang manajer, semua orang di belakang yang telah membantu saya," kata bek ini.

"Kami semua bergerak ke depan sebagai satu grup dan semakin baik sepanjang berjalannya musim."

Pewarta: -

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018