Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih mengidentifikasi jenis limbah padat yang menempel di alat tangkap ikan milik nelayan dan mencemari air laut di daerah itu.

"Kami masih melakukan identifikasi untuk memastikan jenis limbah tersebut dari pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau tidak," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Robin Linton di Mukomuko, Kamis.

Ia menyatakan, instansinya melibatkan laboratorium pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS) di Medan untuk mengidentifikasi jenis limbah padat yang menempel di alat tangkap ikan dan mencemari air laut di daerah tersebut.

Instansinya mengidentifikasi jenis limbah padat berwarna merah dan berserabut yang memenuhi alat tangkap ikan milik nelayan tersebut berasal dari mana.

Karena, katanya, berdasarkan hasil koordinasinya dengan pihak Laboratorium PPKS di Medan ternyata limbah padat yang mencemari laut di daerah itu bukan berasal dari pabrilk CPO atau minyak mentah kelapa sawit.

Meskipun jenis limbah padat yang mencemari air laut di wilayah tersebut mirip dengan limbah dari pabrik CPO, limbah tersebut bukan limbah pabrik CPO di daerah itu.

Untuk itu, ia mempertanyakan jenis limbah dari pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau CPO dan yang ditemukan oleh nelayan setempat yang mencemari air laut kepada pihak Laboratorium Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Medan.

"Kami sudah menanyakan jenis limbah yang ditemukan nelayan setempat ke pihak PPKS Medan, tetapi mereka belum bisa menyimpulkan," ujarnya.

Untuk itu, ia mengatakan, saat ini instansinya hanya menunggu pengiriman hasil uji laboratorium sample limbah yang mencemari air laut yang ditemukan nelayan.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018